Tanaman Tembakau Tetap Jadi Andalan di Kecamatan Pantan Cuaca

Gayo Lues – Masyarakat petani di Kecamatan Pantan Cuaca tetap setia pada budidaya tembakau sebagai sumber penghasilan utama mereka. Tanaman yang telah menjadi tradisi turun-temurun ini masih memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari mereka. Senin, 9 Oktober 2023.

Abdul Rahman, seorang petani tembakau berusia 40 tahun dari Desa Atu Kapur di kecamatan yang sama, telah mengenal tanaman ini sejak kecil. Orang tuanya juga merupakan petani tembakau yang berpengalaman. Menurutnya, pengetahuan tentang cara menanam tembakau sudah mengalir dalam dirinya sejak masa kecil, dan hingga kini, dia masih mengandalkan hasil tembakau sebagai sumber utama penghasilannya.

Meskipun menanam tembakau bukanlah pekerjaan yang mudah, Abdul Rahman mengatakan bahwa itu juga bukan hal yang sulit. Dia menjelaskan, “Menanam tembakau tidak memerlukan modal besar, tetapi kita bisa meraih keuntungan yang besar.” Rahman juga menjelaskan bahwa di Pantan Cuaca, sistem pertanian tembakau masih menggunakan pendekatan kompensasional, di mana masyarakat setempat tidak mengandalkan pupuk atau obat-obatan kimia. Mereka mencari lahan yang subur, seringkali lahan yang belum pernah digunakan sebelumnya.

Dalam hal pemasaran, tembakau tampaknya memiliki pasarnya sendiri. Abdul Rahman menyatakan bahwa biasanya pembeli akan datang dengan relatif mudah. Tembakau hasil panen mereka umumnya dijual di pesisir Aceh Barat dan Aceh Timur.

Al-Hasan, seorang pemain kunci dalam pertanian tembakau di kawasan ini, mengungkapkan bahwa saat ini harga tembakau dengan kualitas baik dapat mencapai 100 ribu rupiah per kilogramnya, bahkan bisa lebih. Hasil panen yang dihasilkan per hektar juga mengesankan, berkisar antara 800 hingga 1.000 kilogram tembakau. Hal ini menunjukkan betapa berharga dan menguntungkannya budidaya tembakau bagi masyarakat petani di Kecamatan Pantan Cuaca.**

Komentar