Maraknya Artis Berjualan Sembako di TikTok Picu Keresahan Pedagang: Apa Solusinya?

Jakarta – Fenomena artis yang aktif berjualan live di platform TikTok, khususnya dalam penjualan sembako, telah menjadi perbincangan hangat di kalangan pedagang dan warganet Indonesia. Sumber keresahan ini pertama kali disuarakan oleh seorang pengguna TikTok bernama @michelleval*********, yang menyatakan keprihatinannya terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh tren ini.

Dalam video singkat yang diunggah pada 12 September 2023, @michelleval******* mengemukakan pendapatnya bahwa pasar tradisional, terutama pedagang sembako, mengalami penurunan omset karena artis-artis juga ikut menjual sembako melalui siaran langsung di TikTok. Dia berpendapat bahwa artis seharusnya lebih fokus pada bisnis yang sudah mereka miliki sebelumnya, seperti endorsement, dan memberikan kesempatan kepada pedagang sembako untuk menjalankan usahanya tanpa terlalu banyak persaingan dari para selebriti.

Video curhatan tersebut pun menjadi viral dan mendapatkan lebih dari 1,3 juta penonton, serta menciptakan gelombang komentar di antara warganet. Salah satu komentar mengusulkan perlunya aturan yang mengatur aktivitas berjualan artis di platform tersebut, untuk mencegah terjadinya ketidakseimbangan ekonomi yang semakin membesar.

Pendapat lain dari warganet mencerminkan rasa prihatin terhadap harga-harga sembako yang sering dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh artis melalui TikTok. Ini menimbulkan pertanyaan apakah harga sembako yang sebenarnya adil dan sesuai dengan kondisi pasar.

Para pedagang juga tidak tinggal diam. Beberapa di antaranya berbagi pengalaman pahit mereka, dengan penurunan penjualan yang drastis setelah artis ternama mulai berjualan sembako. Mereka menyebutkan bahwa artis dengan jangkauan yang luas dan platform yang kuat mengancam kelangsungan bisnis kecil dan menengah mereka.

Seiring dengan berlanjutnya perdebatan dan keresahan, muncul juga wacana untuk mengatur penjualan sembako oleh artis, terutama jika produk sembako tersebut bukan merupakan brand yang dimiliki oleh artis tersebut. Isu ini memunculkan pertanyaan tentang perlunya regulasi yang lebih ketat terkait aktivitas bisnis artis di media sosial.

Kondisi ini memberikan pemikiran yang mendalam bagi berbagai pihak, termasuk pemerintah, untuk mencari solusi yang seimbang dan adil agar ekosistem bisnis sembako di Indonesia tetap berkelanjutan dan memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk bersaing secara sehat di pasaran yang semakin kompleks ini.

 

tempo

Komentar