Jakarta – Bulan Oktober kembali menjadi saksi pertunjukan kemewahan para konglomerat Indonesia dalam daftar orang terkaya dunia menurut Forbes Real Time Billionaires. Dalam daftar terbaru ini, terdapat 24 nama asal Indonesia yang berhasil meraih tempat di antara para miliarder global. Namun, beberapa wajah di antara mereka bukanlah sosok baru dalam daftar ini.
1. Robert Budi Hartono: Orang Terkaya di Indonesia
Nama yang sudah tidak asing lagi, Robert Budi Hartono, masih memimpin daftar sebagai orang terkaya nomor satu di Indonesia. Dia adalah pemilik dari Grup Djarum dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Kekayaannya mengejutkan, mencapai angka fantastis sekitar US$24,8 miliar atau setara dengan Rp 387,39 triliun. Keberhasilan bisnis rokok dan perbankan tampaknya masih menjadi sumber kemakmurannya.
2. Low Tuck Kwong: Dari Puncak ke Urutan Kedua
Sebelumnya berada di peringkat pertama, Low Tuck Kwong, bos PT Bayan Resources Tbk, kini harus puas dengan peringkat kedua. Namun, kekayaannya juga mencapai angka yang tak kalah mengesankan, sekitar US$24,8 miliar atau Rp 387,39 triliun.
3. Michael Bambang Hartono: Berada di Urutan Ketiga
Adik dari Robert Budi Hartono, Michael Bambang Hartono, juga tampil gemilang di daftar ini. Dia berada di urutan ketiga dengan kekayaan sekitar US$23,8 miliar atau sekitar Rp 317,77 triliun. Keluarga Hartono memang merupakan salah satu yang paling sukses dalam dunia bisnis Indonesia.
4. Prajogo Pangestu dan Sri Prakash Lohia: Pengusaha Berprestasi
Di urutan keempat dan kelima, kita memiliki Prajogo Pangestu, seorang pengusaha di bidang petrokimia dan pertambangan dengan kekayaan sekitar US$9,4 miliar (Rp 146,83 triliun), serta Sri Prakash Lohia, pendiri Indorama Corporation yang bergerak di bidang petrokimia dan tekstil dengan kekayaan sekitar US$6,5 miliar (Rp 101,53 triliun).
5. Dewi Kam: Satu-satunya Perempuan di 10 Besar
Prestasi luar biasa juga diraih oleh Dewi Kam, satu-satunya perempuan yang masuk dalam 10 besar orang terkaya di Indonesia. Sebagai bos batubara, kekayaannya sebagian besar diperoleh melalui saham minoritas di Bayan Resources. Saham BYAN bahkan mengalami lonjakan tiga kali lipat pada tahun 2022, saat krisis energi global tengah terjadi, yang membuatnya menjadi salah satu wanita paling sukses dalam dunia bisnis Indonesia.[]
Komentar