Mengapa Ghibah Dilarang Agama? Ini Alasannya

Jakarta – Meskipun diketahui sebagai perbuatan tercela, masih banyak muslim yang terlibat dalam ghibah dan menganggapnya sebagai hal sepele dan biasa. Namun, mengapa agama melarang perbuatan ghibah?

Ghibah, seperti diartikan dalam Buku Pintar Agama Islam untuk Pelajar oleh Muhammad Syukron Maksum, adalah kegiatan menggunjing atau gosip. Secara istilah, ghibah adalah membicarakan orang lain dengan cara melontarkan isu-isu negatif untuk mencari kesalahan, yang kemudian disebarluaskan dengan maksud menyudutkan orang yang digunjingkan. Bahkan, menyebutkan fakta pada diri orang lain, jika berpotensi membuat yang bersangkutan tidak suka, juga termasuk dalam perbuatan ghibah.

Perilaku ghibah dilarang agama karena dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Allah SWT membandingkan kegiatan ghibah dengan sedang memakan daging saudara sendiri, dan melarangnya dengan tegas.

Firman-Nya dalam Surat Al-Hujurat (49): 12 menyatakan, “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.”

Berikut adalah alasan-alasan perbuatan ghibah dilarang agama:

Mengakibatkan Permusuhan: Ghibah dapat menyebabkan permusuhan antar sesama, bahkan membawa pada benci, pertengkaran, dan potensi pertumpahan darah.

Membuat Orang yang Bersangkutan Malu: Ghibah berpotensi membuat orang yang bersangkutan malu karena aibnya dibongkar. Allah SWT dengan segala kekuasaan-Nya berkenan menutupi aib hamba-Nya, dan manusia tidak memiliki hak untuk membeberkan aib orang lain.

Balasan bagi Orang yang Berbuat Buruk: Membongkar aib dengan cara ghibah bukanlah cara yang benar. Allah SWT memberi balasan sesuai dengan perbuatan seseorang, dan manusia tidak memiliki hak untuk memberikan pelajaran dengan cara tersebut.

Dampak buruk ghibah juga melibatkan rusaknya hubungan baik dengan orang lain, timbulnya kebencian, dendam, dan permusuhan, merusak keharmonisan dalam hidup bermasyarakat, berdosa kepada Allah SWT, dan mengurangi iman.

Sebagai muslim, penting untuk menghindari perbuatan ghibah dan memahami konsekuensi negatifnya. Menjaga lisan dan hati dari perilaku buruk ini merupakan bagian dari ketaatan kepada ajaran agama.

 

[detik.com]

Komentar