DPR Resmi Setujui APBN 2024 dengan Pertumbuhan Ekonomi 5,2%

Jakarta – Pada Rapat Paripurna ke-6 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2023-2024, DPR RI resmi mengesahkan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2024. Dalam APBN tersebut, Pemerintah bersama DPR menetapkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%.

Keputusan ini menjadi sorotan utama karena pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan lebih rendah daripada tahun sebelumnya yang sebesar 5,3%. Meskipun demikian, angka ini masih lebih optimistis dibandingkan dengan perkiraan sejumlah lembaga internasional.

M.H. Said Abdullah, Kepala Badan Anggaran DPR RI, dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis, 21 September 2023, menjelaskan bahwa langkah ini diambil mengingat pergeseran tantangan ekonomi nasional. Dampak ketegangan geopolitik, terutama setelah pecahnya perang Rusia dan Ukraina, telah menggeser perhatian dari pandemi COVID-19 ke masalah ini.

“Kondisi ini tidak akan mereda dalam waktu dekat dan mempengaruhi rantai pasok. Faktor ekonomi global yang diwarnai oleh China dan AS juga harus diwaspadai,” ujarnya.

Saat ini, perhatian terfokus pada pelemahan ekonomi China yang biasanya tumbuh tinggi, terutama setelah krisis utang Evergrande. Selain itu, AS juga belum berhasil mengatasi masalah inflasi yang meningkat. Dalam catatannya, inflasi AS dalam 2 bulan terakhir naik dari 3,2% menjadi 3,7%, meskipun the Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 5,5%.

Said Abdullah mengingatkan bahwa kondisi ekonomi dua negara ini akan berdampak pada ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya berharap agar APBN 2024 dapat menjadi dasar yang kredibel dan kuat dalam menghadapi tahun mendatang.

Meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi daripada proyeksi lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia, yakni 5,2%, DPR tetap mendorong pemerintah untuk mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin muncul.

Dengan berbagai tantangan tersebut, APBN 2024 telah disepakati dengan asumsi dasar ekonomi makro yang mencakup pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%, laju inflasi sebesar 2,8%, nilai tukar Rp15.000 per dolar AS, tingkat suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,7%, harga minyak mentah sebesar 82 dolar per barel, lifting minyak sebesar 635.000 barel per hari, dan lifting gas bumi sebesar 1.033.000 barel setara minyak per hari.

Saat ini, perhatian akan difokuskan pada implementasi APBN 2024 dan upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global yang masih berlangsung.

 

cnbc indonesia

Komentar