Sekda Aceh dan Kadisdik Tinjau Pupuk Organik Cair Karya Siswa SMKN Lokop, Begini Cara Membuatnya

IDI – Sekda Aceh, dr Taqwallah MKes, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM, dan sejumlah pejabat Disdik Aceh, melihat langsung Pupuk Organik Cair (POC) hasil karya siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Lokop Kecamatan Serbajadi.

Taqwallah dan rombongan mengunjungi sekolah di pedalaman Kabupaten Aceh Timur, Rabu (16/03/2022) lalu.

Ikut serta mendampingi Sekda Aceh, dan Kadisdik Aceh, saat itu sejumlah Kepala Cabang Dinas Pendidikan dari berbagai wilayah di Provinsi Aceh.

Produk hasil karya siswa itu, menjadi perhatian para pejabat teras dari Provinsi Aceh itu, saat berkunjung ke SMK Negeri 1 Lokop dalam perjalanan menuju Kabupaten Gayo Lues.

Kepala SMK Negeri 1 Lokop, Drs Rela Karo Karo, berterimakasih kepada Sekda Aceh, Kadisdik dan rombongan yang telah mengunjungi sekolah di pedalaman Aceh Timur tersebut.

Melalui kunjungan Sekda Aceh, Kadisdik dan rombongan itu, ungkap Rela Karo-Karo, pihaknya sangat terbantu untuk mempromosikan POC hasil karya siswa, dengan harapan SMK di pedalaman Aceh Timur
ini mampu bersanding dengan sekolah lainnya di perkotaan.

“Terimakasih juga kepada LSM Leuser yang telah membantu pembuatan pupuk organik cair ini, sehingga karya siswa ini mendapatkan dukungan dari Cabang Dinas Wilayah Aceh Timur,” ungkap Rela Karo-Karo.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Wilayah Aceh Timur diwakili Kasubbag TU, Rahmatsyah Putra SPd, yang ikut mengunjungi SMK Negeri 1 Lokop mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh guru dan siswanya.

“Cabdin Wilayah Aceh Timur sangat mendukung lahirnya produk pupuk organik cair ini dengan harapan bisa semakin dikenal oleh masyarakat luas bukan saja hanya di Aceh Timur namun ke seluruh Wilayah Aceh bahkan ke Nasional,” tutup Rahmatsyah Putra.

Tata Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair

Ita Masyitha SP, salah satu guru SMK Negeri 1 Lokop, yang dihubungi media, Sabtu (19/3/2022) mengatakan, pupuk organik cair hasil karya siswa itu terbuat dari bahan-bahan yang mudah ditemukan dan diracik oleh siswa dibantu guru pendamping dan kerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Leuser.

Adapun bahan untuk membuat pupuk cair organik itu, jelas Ita Masyitha, yakni persiapkan batang pisang seukuran 2 meter, kulit buah 1 karung seberat 30 Kg, daun-daunan 1 karung seberat 30 Kg.

Selanjutnya, dedak sebanyak 5 Kg, gula merah 1 Kg, rebung bambu sebanyak 5 Kg, akar bambu sebanyak 1 Kg, akar tuba sebanyak 1 Kg, sambiroto sebanyak 3 Kg, daun sirsak 1 goni seberat 10 Kg, jahe sebanyak 2 Kg, cabe rawit sebanyak 2 Kg, labu tanah yang matang sebanyak 5 buah dan bakteri lokal.

“Untuk pengolahannya dicampurkan semua bahan dan tambahkan dengan air kelapa sebanyak 35 liter dan air cucian beras sebanyak 35 liter,” jelas Ita Masyitha.

Kemudian, sebelum dimasukkan ke dalam drum, semua bahan tersebut dicincang lalu dimasukkan ke goni dan selanjutnya difermentasi selama 1 bulan sehingga menghasilkan pupuk cair organik.

“Pupuk organik cair ini bermanfaat untuk meningkatkan unsur hara yang ada di dalam tanah dan memperbaiki bakteri dalam tanah,” imbuhnya.

Ditambahkannya, pupuk cair organik ini selain digunakan sebagai pupuk dapat dijadikan sebagai pestisida alami dengan menggunakan bahan tambahan.

“Selain bahan bakunya mudah didapati dan sangat praktis dalam proses pembuatannya, semoga pupuk organik cair ini menjadi produk unggulan dari SMK Negeri 1 Lokop,” harap guru berdedikasi juara 3 tingkat nasional tahun 2017 ini.

Saat ini, lanjut Ita, pupuk cair organik baru dipasarkan sekitaran wilayah Lokop Kecamatan Serbajadi, dan diharapkan ke depan bisa dipasarkan ke daerah lainnya sehingga bisa menjadi income bagi SMK Negeri 1 Lokop. [Adv]

Komentar