Berakhir Adu Penalti, Jerman Melaju ke Final Piala Dunia U-17

SOLO – Pertandingan klasik yang mempertemukan Jerman dan Argentina dalam babak semifinal Piala Dunia FIFA U-17 menjadi sorotan utama di dunia sepak bola. Pertandingan ini diwarnai dengan momen-momen dramatis, aksi gemilang para pemain, dan ketegangan yang mencapai puncaknya dalam adu penalti. Jerman berhasil mengalahkan Argentina melalui adu penalti setelah pertandingan berakhir imbang 3-3 dalam waktu normal dan tambahan waktu. Selasa, 28 November 2023.

Paris Brunner, Pahlawan Kemenangan Jerman

Pemain muda Jerman, Paris Brunner, menjadi pahlawan kemenangan dengan kontribusinya yang luar biasa. Brunner mencetak dua gol selama pertandingan, menunjukkan kelasnya sebagai penyerang yang mematikan. Gol pertamanya terjadi setelah ia melakukan tipuan di sisi kiri lapangan dan melepaskan tendangan akurat yang tak mampu diantisipasi oleh kiper Argentina, Jeremias Florentine.

Namun, Argentina tidak tinggal diam. Agustin Ruberto, pemain nomor 9 dari tim tersebut, mencetak hat-trick yang luar biasa, membuktikan bahwa ia merupakan ancaman serius bagi pertahanan lawan. Gol-gol Ruberto termasuk yang spektakuler di waktu tambahan babak pertama, di mana ia mengelabui bek Jerman dengan perubahan arah yang cepat sebelum melepaskan tendangan akurat ke pojok atas gawang.

Pertandingan ini menampilkan permainan yang sangat intens dan ketat di kedua babak. Setelah Jerman unggul 1-0, Argentina memberikan respons cepat melalui gol Ruberto setelah mendapatkan bola dari Brunner. Gol kedua Ruberto, yang terjadi di waktu tambahan babak pertama, memberikan keunggulan bagi Argentina. Namun, Jerman tidak menyerah begitu saja.

Brunner kembali mencatatkan namanya di papan skor dengan gol luar biasa pada babak kedua. Memanfaatkan bola liar di depan gawang Argentina, Brunner meluncur maju dan melepaskan tendangan melengkung yang mengecoh kiper lawan. Gol ini membuat skor menjadi 2-2.

Jerman tidak berhenti di situ. Di menit ke-69, Max Moerstedt mengambil alih dengan sundulan yang membuat Jerman unggul 3-2. Namun, Argentina menunjukkan semangat juangnya dengan mencetak gol penyama kedudukan di menit akhir waktu normal, sehingga pertandingan berlanjut ke waktu tambahan.

Pada waktu tambahan, tidak ada gol yang tercipta hingga menit ke-97, ketika Ruberto mencetak hat-trick dan menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Gol ini memaksa kedua tim memasuki adu penalti untuk menentukan siapa yang akan melangkah ke final.

Alhasil, adu penalti menjadi babak penentu yang penuh tekanan bagi kedua tim. Argentina yang gagal mencetak gol di waktu normal dan tambahan waktu harus mengandalkan ketajaman penalti pemainnya. Namun, kiper Jerman, Konstantin Heide, tampil gemilang dengan menggagalkan dua tendangan penalti Argentina.

Duo Argentina, Franco Mastantuono dan Claudio Echeverri, harus menelan kekecewaan setelah tendangan penalti mereka berhasil diselamatkan oleh Heide. Sementara itu, Paris Brunner, setelah mencetak dua gol selama pertandingan, menjadi eksekutor penalti penentu yang mengamankan kemenangan untuk Jerman.

Dengan kemenangan ini, Jerman mencapai babak final Piala Dunia U-17 untuk pertama kalinya sejak tahun 1985. Christian Wuck, pelatih Jerman, menyatakan kebanggaannya terhadap penampilan timnya, terutama dalam babak kedua yang menunjukkan kekuatan dan ketangguhan mereka.

Di sisi lain, Argentina menelan kekalahan dalam enam pertandingan semifinal terakhir Piala Dunia U-17. Meskipun mereka menampilkan permainan yang menarik, khususnya melalui hat-trick Ruberto, namun usaha mereka tidak cukup untuk melangkah ke final.

Sementara, Pelatih Jerman, Christian Wuck, memberikan komentarnya setelah pertandingan yang dramatis ini. “Luar biasa, saya turut bahagia untuk para pemain. Terutama karena mereka tampil kurang baik sepanjang babak pertama. Kami mencetak gol melalui serangan balik dan kemudian dibalas. Kami tidak melakukan tekel-tekel dan para pemain Argentina mampu mengembangkan permainan mereka – hal yang tidak kami inginkan. Kami kemudian menunjukkan kekuatan kami yang sebenarnya di babak kedua. Kami bertahan dengan tangguh dan jauh lebih agresif daripada para pemain Argentina. Itulah mengapa saya bangga, karena para pemain mengubah permainan mereka, berani, menyadari bahwa ada kesempatan untuk meraih kesuksesan di sini dan pada akhirnya memenangkan pertandingan,” ujarnya.**

Editor: Syaiful

Komentar