Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-hati Kelola Negara

Palembang – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, banyak negara menghadapi tantangan serius dalam bidang ekonomi, bahkan beberapa di antaranya telah masuk ke dalam jurang resesi. Hal ini disampaikan dalam acara Pembukaan Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) XX di Dining Hall Jakabaring Sport City (JSC), pada Jumat (1/3/2024) malam.

“Beberapa bulan terakhir, banyak negara yang tergelincir ke dalam resesi. Contohnya, di Eropa, Inggris baru-baru ini mengalami resesi, begitu juga dengan Jepang. Selain itu, sebanyak 96 negara menjadi pasien IMF. Ini mengindikasikan bahwa situasi ekonomi global tidak dalam kondisi yang baik,” ujar Jokowi.

Dalam konteks ini, Jokowi menekankan pentingnya kepemimpinan yang cermat dan bijaksana dalam mengelola negara, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Ia menyerukan agar pemerintahan selanjutnya tetap waspada dalam mengelola segala aspek, termasuk ekonomi dan anggaran negara.

“Kepemimpinan selanjutnya harus memperhatikan hal ini dengan serius, terutama dalam mengelola aspek ekonomi, politik, dan lainnya. Kita harus berhati-hati agar tidak salah langkah,” ungkapnya.

Jokowi juga menyoroti potensi Indonesia sebagai negara besar dengan jumlah penduduk yang besar pula, sehingga mengharuskan pemerintahan mendatang untuk bertindak dengan hati-hati dan bijaksana.

“Lembaga nasional dan internasional seperti IMF, World Bank, Bappenas, dan lainnya telah menghitung bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara maju dalam beberapa dekade mendatang. Namun, tantangan yang dihadapi juga besar,” tambahnya.

Dalam hal ini, Jokowi membicarakan tentang pentingnya melibatkan industri dalam tahap hilirisasi, khususnya dalam sektor pertambangan. Dia menyoroti langkah-langkah yang diambil terkait pembangunan smelter, seperti yang telah dilakukan terhadap PT Freeport.

“Kita harus memperhatikan nilai tambah dan kesempatan kerja bagi anak bangsa. Pembangunan smelter PT Freeport diharapkan dapat membawa dampak positif dalam hal nilai ekspor dan penciptaan lapangan kerja,” jelasnya.

Ia juga menyoroti manfaat ekonomi yang akan dirasakan oleh negara dari langkah-langkah ini, termasuk peningkatan penerimaan pajak, royalti, dan pendapatan negara lainnya.

“Dengan pembangunan smelter, bukan hanya perusahaan yang akan untung, tapi negara juga akan mendapat manfaat dari peningkatan pendapatan dan penerimaan pajak,” tegasnya.[red]

Komentar