Banyak yang Ragukan Gibran Sebagai Cawapres, Ini Kata Luhut!

JAKARTA – Kehadiran Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang berpasangan dengan Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, menjadi bahan pembicaraan hangat di dunia maya. Sabtu, 28 Oktober 2023.

Menurut laporan terbaru yang dirilis oleh pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, berdasarkan analisis percakapan di internet pada tanggal 21-23 Oktober 2023, mayoritas diskusi di media sosial terkait pencawapresan Gibran diwarnai oleh percakapan negatif sebanyak 41%, sedangkan percakapan positif mencapai 39%. Data ini mencerminkan perbedaan pendapat yang signifikan di antara netizen Indonesia.

Penyebab eskalasi perbincangan yang mencapai puncaknya adalah keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengesahkan aturan mengenai batas usia minimum cawapres. Keputusan ini memicu berbagai reaksi di kalangan masyarakat, terutama di dunia maya.

Dalam tengah kritikan terhadap penunjukan Gibran sebagai Cawapres Prabowo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, yang saat ini tengah menjalani perawatan dan tahap pemulihan di salah satu Rumah Sakit di Singapura, tegas mendukung pasangan Capres dan Cawapres Prabowo-Gibran.

Luhut mengakui bahwa keraguan terhadap pasangan Capres-Cawapres tersebut adalah hal wajar dalam sebuah negara demokrasi seperti Indonesia. Namun, ia mengingatkan pentingnya menyampaikan perbedaan pendapat dengan penuh adab dan menjauhi caci maki serta fitnah.

Menurut Luhut, setiap keputusan yang diambil dalam politik didasari oleh pertimbangan mendalam. Keputusan Prabowo dan Gibran untuk berpasangan, menurutnya, menciptakan sinergi antara kebijaksanaan dari pengalaman dan inovasi generasi muda.

Luhut juga memandang persatuan dan kolaborasi sebagai kunci kemajuan bangsa, dan ia melihat pasangan Prabowo-Gibran sebagai simbol harapan untuk Indonesia maju, sebuah sinergi antara persatuan dan percepatan untuk meneruskan pembangunan berkelanjutan.

Katanya, pentingnya semangat rekonsiliasi yang telah dicontohkan oleh tokoh-tokoh seperti Joko Widodo dan Prabowo Subianto juga ditekankan oleh Luhut, sebagai upaya mencegah terbelahnya masyarakat, seperti yang terjadi pada beberapa pemilihan sebelumnya.[]

 

cnbc indonesia

Komentar