Berwisata ke Sumatera Barat, Wajib Kunjungi Monumen dan Tempat Bersejarah PDRI

Sumatera Barat – Sejarah perjuangan Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda tidak hanya terjadi di satu tempat. Salah satu babak heroik dalam perjuangan ini adalah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berlangsung di Sumatera Barat. Di sini, kami akan membawa Anda dalam perjalanan sejarah yang menarik, melalui beberapa monumen dan tempat bersejarah yang masih berdiri kokoh di tanah Sumatera Barat.

1. Bidar Alam, Solok Selatan: Basis PDRI yang Strategis

Bidar Alam, Solok Selatan, adalah salah satu basis penting dalam perjuangan PDRI. Di sinilah para pemimpin PDRI merundingkan strategi perjuangan mereka selama tiga bulan. Monumen PDRI yang berdiri di depan Sekolah Dasar Negeri 03 Bidar Alam menjadi saksi bisu perjuangan mereka. Di samping itu, sebuah rumah yang pernah digunakan sebagai tempat rapat oleh pemimpin PDRI juga masih berdiri tegak. Tak hanya itu, masyarakat setempat bahkan memberi nama sebuah masjid sebagai penghormatan kepada Syafruddin Prawiranegara, salah satu tokoh penting dalam PDRI.

2. Limapuluh Kota: Tempat Disusunnya Kabinet PDRI

Kabupaten Limapuluh Kota juga memegang peranan penting dalam sejarah PDRI. Di Nagari Halaban, Kabinet PDRI pertama kali disusun pada tanggal 22 Desember 1948. Monumen PDRI yang mengenang peristiwa bersejarah ini masih dapat ditemui di daerah tersebut. Di Koto Kaciak, Gubernur Sumatera Barat Azwar Anas membangun sebuah tugu untuk mengenang perjuangan PDRI melawan Belanda, dan tak jauh dari sana, sebuah Museum PDRI hadir sebagai saksi bisu perjuangan tersebut. Pindah ke Koto Tinggi, di sini, akhir perjuangan PDRI berlangsung. Saat ini, beberapa tugu dan Museum PDRI dapat ditemui di Koto Tinggi, mengabadikan momen bersejarah ini.

3. Sijunjung: Musyawarah Besar PDRI dan Peninggalan Bersejarah

Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, menjadi saksi pertemuan bersejarah dalam Musyawarah Besar PDRI pada tanggal 14-17 Juli 1949, yang berkaitan dengan Perjanjian Roem Royen. Di daerah ini, Kabinet PDRI yang sebelumnya terpisah sejak deklarasi PDRI di Halaban pada tanggal 22 Desember 1948 berhasil bersatu kembali. Rumah Wali Perang Sumpur Kudus yang digunakan untuk rapat oleh para Menteri Kabinet PDRI masih dirawat oleh keluarga dan pemerintah. Rumah ini juga telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Di dalamnya, Anda dapat menemukan berbagai peninggalan bersejarah, termasuk Surat Presiden Soekarno, tongkat Wali Perang, serta foto-foto bersejarah. Di depan rumah, sebuah monumen PDRI mengabadikan momen bersejarah tersebut.

Dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah ini di Sumatera Barat, pengunjung dapat merasakan secara langsung jejak perjuangan pahlawan Indonesia dalam mengamankan kemerdekaan negara ini. Tempat-tempat ini bukan hanya sekadar monumen, melainkan juga jendela ke masa lalu yang membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air.

 

TEMPO

Komentar