Darusalam: Nadi Pendidikan Aceh yang Terus Mengalir

Banda Aceh – Aceh, sebuah bumi yang selalu menghadirkan keistimewaan dalam sejarah dan budaya, juga menjadi saksi bisu perkembangan pendidikan yang luar biasa. Di tengah gemerlap gemerlapan lautan, kisah pendidikan Aceh terpahat dalam cerita Darusalam, sebuah pusat pendidikan yang menjelma menjadi nadi kecerdasan di Aceh.

Dalam amanat Pj Gubernur Aceh yang dibacakan oleh Bustami Hamzah sebagai Sekretaris Daerah Aceh di Hari Pendidikan Daerah Aceh yang ke-64, mengulas kembali sejarah Hari Pendidikan Daerah Aceh.

Katanya, tanggal 2 September 1959, ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) di Aceh, merayakan berdirinya Kota Pelajar dan Mahasiswa (Kopelma) Darussalam oleh Presiden Soekarno. Di balik tanggal yang tercatat dalam sejarah, terdapat kisah luar biasa yang melibatkan cendekiawan, ulama, pemimpin, dan seluruh masyarakat Aceh.

“Presiden Soekarno meresmikan kopelma Darussalam dengan sebuah prasasti yang berbunyi ‘Tekad Bulat Melahirkan Perbuatan Nyata, Darussalam Menuju Pelaksanaan Cita-Cita.’ Darussalam bukan hanya sekadar nama, melainkan lambang perdamaian, persatuan, dan kerjasama antara rakyat Aceh dan pemimpinnya,” ujar Bustami Hamzah. Sabtu, 2 September 2023.

Pembangunan Darussalam menjadi simbol kerja keras dan gotong royong. Di mana, semua warga Aceh, mulai dari konglomerat hingga rakyat biasa, bergandengan tangan membangun kampus ini sesuai dengan kemampuan masing-masing. Inilah kampus yang lahir dari semangat rakyat dan menjadi jantung pendidikan Aceh.

Pendidikan adalah denyut nadi Aceh. Tanpa pendidikan yang kuat, perubahan dan kemajuan sulit dicapai. Oleh karena itu, peringatan Hardikda bukan hanya seremoni, tetapi juga momentum untuk mengevaluasi pencapaian pendidikan. Ini adalah kesempatan untuk melihat sejauh mana pendidikan telah kita raih dan bagaimana kita dapat terus memperbaikinya.

Seiring berjalannya waktu, Darusalam terus mengalirkan ilmu dan inspirasi kepada generasi Aceh. Aceh adalah jantung hatinya, dan pendidikan adalah denyut nadi yang membuatnya tetap berdetak. Sejarah dan semangat Hardikda mengajarkan kita untuk tak pernah berhenti bermimpi dan bekerja keras menuju masa depan yang lebih baik.

Komentar