Kemendikbudristek Rancang Kurikulum Merdeka untuk Mendorong Pembelajaran Berbasis Karakter

Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia telah menggagas inovasi pendidikan yang menarik perhatian: Kurikulum Merdeka. Bertujuan untuk mendorong pembelajaran berbasis karakter, inisiatif ini telah mendapat sambutan positif sejak peluncurannya pada tahun 2022 dan telah diimplementasikan di hampir 300 ribu sekolah di seluruh Indonesia.

Menurut pernyataan yang diberikan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar) Kemendikbudristek, Zulfikri Anas, Kurikulum Merdeka tidak hanya bertujuan untuk mengubah cara pembelajaran, tetapi juga untuk memberikan perhatian lebih pada pengembangan karakter siswa. “Kurikulum Merdeka ini kami rancang, kami susun sesederhana dan sesimpel mungkin, materinya tidak terlalu banyak, fokus pada materi-materi esensial yang betul-betul diperlukan oleh anak didik,” ujarnya. Jum’at, 18 Agustus 2023.

Gagasan Kurikulum Merdeka tidak hanya tentang menyederhanakan materi pembelajaran, tetapi juga tentang memberikan kebebasan lebih kepada guru dan siswa dalam menjalankan proses pembelajaran. “Jadi kalau selama ini anak didik mendapatkan materi yang sama dengan cara yang sama, asesmennya sama, semuanya sama, dan itu mungkin hanya berpihak pada sebagian kecil anak. Padahal kita menyadari cara untuk mencapai kompetensi itu beragam konteksnya juga beragam,” tambah Zulfikri Anas.

Kurikulum Merdeka memberikan ruang lebih besar bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Hal ini sesuai dengan tujuan transformasi pendidikan yang lebih holistik, di mana pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada perkembangan kepribadian dan sikap positif. Dalam hal ini, Anggota Komisi X DPR RI, Ali Zamroni, juga menambahkan, “Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada guru dan siswa atau sekolah dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga tidak terlalu terpaku pada teks.”

Saat ini, penerapan Kurikulum Merdeka telah mencakup berbagai jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga menengah atas. Inisiatif ini memiliki tujuan yang jelas: menciptakan generasi muda yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, keterampilan interpersonal yang baik, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman.

Dukungan dari DPR RI juga menjadi dorongan positif dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Ali Zamroni menyatakan bahwa DPR RI mendukung penuh implementasi Kurikulum Merdeka dan berharap dapat dilaksanakan secara penuh pada tahun 2024.

Melalui inovasi pendidikan ini, Indonesia bergerak menuju sistem pendidikan yang lebih dinamis dan adaptif, menghasilkan individu-individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki nilai-nilai karakter yang kokoh. Kurikulum Merdeka menjadi langkah menuju pembelajaran yang lebih bermakna, interaktif, dan sesuai dengan tuntutan zaman.

Komentar