LHOKSEUMAWE – Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) perwakilan Lhokseumawe, mendesak aparat penegak hukum (APH) mengusut tuntas kasus pembakaran kios pedagang di Waduk Pusong, Kecamatan Banda Sakti, daerah setempat.
“Kami juga mengecam keras pelaku yang diduga melakukan pelemparan bom molotov ke lapak pedagang yang terjadi pada 24 Februari 2023 lalu,” kata Ketua YARA perwakilan Lhokseumawe, Ibnu Sina kepada media, Minggu, 26 Februari 2024.
Oleh karena itu, YARA meminta kepada Forkopimda Kota Lhokseumawe untuk memberikan atensi khusus terkait tindak pidana teror tersebut.
“Motif tindak pidana ini sangat serius, soalnya dilakukan saat pemilik kios masih berada di dalam tempat usahanya. Sehingga harus cepat diselidiki, mengingat tidak tertutup kemungkinan ada kejadian berulang yang bisa menimbulkan korban jiwa,” ujarnya.
Sementara itu, YARA Lhokseumawe juga mengapresiasi kepada aparat Kepolisian yang bergerak cepat menangani peristiwa tersebut, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan lainnya yang telah memberikan respon baik.
“Aksi pidana di Kota Lhokseumawe akhir-akhir ini eskalasinya semakin meningkat, sebelum bom molotov ini, juga dihadapkan dengan tawuran antar pemuda, aksi begal sekelompok remaja dengan senjata tajam (sajam), jadi ini harus segera diungkap siapa pelaku dan apa motifnya,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua lapak kios milik pedagang di Waduk Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe diduga dibakar orang tak dikenal (OTK).
Informasi diperoleh media, dua lapak kios yang dibakar sekira pukul 05:20 WIB pagi itu merupakan milik Salmawati dan Azizah.
Salah seorang warga yang merupakan saksi mata, Adam mengatakan, pada saat kebakaran terjadi, terlihat ada dua orang mencurigakan dengan menggunakan sepeda motor di lokasi kejadian.
“Pada saat saya mendekat ke daerah tersebut, tiba-tiba dua orang itu mengeluarkan senjata tajam, dan saya pun menjauh, kemudiam mereka langsung pergi,” kata Adam kepada media, pada Jumat, 24 Februari 2023.
ajnn
Komentar