Produktif Ditengah Sistem Pembelajaran Daring di Masa Covid-19

Oleh: Irma Yunita

Pada akhir tahun 2019 kemarin masyarakat dari berbagai belahan dunia termasuk Indonesia telah dikejutkan oleh suatu pandemi yang disebut virus corona atau COVID-19. Dari WHO (World Health Organization) COVID-19 atau Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia. Beberapa jenis corona virus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Corona virus jenis baru ini yang menyebabkan penyakit COVID-19. Virus baru dan penyakit ini mulai dikenal saat mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, di bulan Desember 2019. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara yang ada di seluruh dunia, bahkan masih eksis namanya hingga saat ini.

Dari pemerintah Indonesia menanggapi pandemi COVID-19 ini, pemerintah menyarankan masyarakat untuk melakukan physical/social distancing yaitu dengan menjaga jarak diantara masyarakat, menjauhi segala bentuk kerumunan, perkumpulan, dan pertemuan yang melibatkan banyak orang. Selain itu pemerintah juga menerapkan Work From Home (WFH) yang tujuannya menghimbau masyarakat untuk melakukan segala pekerjaan dirumah, hingga adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Terlihat jelas bahwa pandemi ini sangat berdampak di berbagai sektor, termasuk salah satunya di dunia pendidikan yang turut merasakan dampaknya.

Dalam surat edaran Mendikbud RI No. 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan COVID-19 pada satuan Pendidikan dan Kebudayaan, yang berisi tentang pelaksanaan pembelajaran jarak jauh sesuai dengan kondisi Perguruan Tinggi masing-masing. Maka dari itu setiap pelaku Civitas Akademika sudah mulai menerapkan sistem pembelajaran daring sejak Maret 2020 kemarin.

Dengan kebijakan yang dibuat pemerintah atas penerapan sistem pembelajaran secara daring, dalam hal ini tentu saja ada yang berubah pula dalam minat belajar para pelajar khususnya Mahasiswa yang merasakan langsung dampak dari pembelajaran daring ini.

Dalam menjalankan sistem pembelajaran daring ini tentu saja ada dampak yang positif dan negatif. Dampak yang positif salah satunya adalah perkuliahan dapat dilakukan kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun, sehingga dapat memudahkan Mahasiswa dan Dosen dalam melakukan proses belajar mengajarnya. Sedangkan salah satu dampak yang negatif yang banyak dikeluh kesahkan oleh Mahasiswa adalah kurang optimalnya daya penerimaan materi pembelajaran yang disampaikan oleh Dosen karena sistem pembelajaran jarak jauh ini seringkali terjadinya gangguan dan kendala teknis pada tidak bagusnya jaringan internet Dosen maupun Mahasiswa.

Banyak Mahasiswa yang mengeluh atas pembelajaran daring ini, karena sedikit sulit untuk dimengerti atas penyampaian Materi yang diberikan oleh Dosen apabila sering terjadinya kendala teknis ketika materi sedang disampaikan oleh Dosen, lalu hal ini sangat mempengaruhi minat belajar Mahasiswa dalam menjalankan pembelajaran daring ini. Akibatnya banyak Mahasiswa yang merasa jenuh dan tidak menikmati proses belajar daring ini dengan baik. Hal ini berujung pada hasil akhir nilai Mahasiswa yang anjlok dan ilmu yang didapat lebih minim dibandingkan dengan sistem pembelajaran secara tatap muka dengan Dosen.

Ruang Belajar Tak Terbatas Pada Pembelajaran Daring
Walaupun banyak keluhan atas sistem pembelajaran daring ini, ada hal baik yang sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh setiap Mahasiswa di tengah pandemi ini. Ditengah pembelajaran daring ini setiap Mahasiswa pasti tidak akan terlepas dari penggunaan gawai dan laptop, lalu apabila ada sesuatu hal yang belum cukup dimengerti atas suatu materi pembelajaran maka alangkah baiknya kita sebagai Mahasiswa langsung saja searching atau mencari bahan tambahan mengenai materi yang kurang dipahami tersebut di berbagai aplikasi pembelajaran yang kita miliki. Hal ini tentu akan memudahkan kita dalam memahami lebih dalam mengenai suatu materi pembelajaran terkait. Bagi penulis sistem pembelajaran daring ini jauh lebih fleksibel, karena kita dapat belajar dengan mudahnya tanpa ada batasan ruang dan waktu. Walaupun banyak keluhan atas sistem daring ini, kita juga perlu melihat hal positif apa saja yang dapat dilakukan agar pemanfaatan waktu yang dimiliki oleh semua orang dapat menjadi lebih solutif dan produktif.

Ditengah sistem pembelajaran daring seperti sekarang ini, para Mahasiswa memiliki kesempatan yang baik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran diluar Mata Kuliah atau Fokus pada Program Studi mereka sendiri. Misalnya saja seorang Mahasiswa Antropologi yang dapat mengikuti Webinar tentang Ilmu Kesehatan, pelatihan tentang berbagai Ekstrakurikuler, training tentang pembuatan website, pelatihan content creator dan masih banyak kesempatan pembelajaran umum lainnya yang dilaksanakan secara daring oleh berbagai pihak dan lembaga. Hal ini membuktikan bahwa sistem pembelajaran daring ini menjadi solusi yang baik bagi Mahasiswa di tengah Pandemi ini. Selain mengikuti pembelajaran daring dari kampus mereka sendiri, Mahasiswa juga dapat mengikuti pembelajaran daring secara mandiri diluar kampus sesuai dengan fokus yang diingankannya, dan ini sangat berkaitan dengan Kurikulum Kampus Merdeka.

Kurikulum Kampus Merdeka

Berdasarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Mendikbud RI Nadiem Makariem terkait dengan Kampus Merdeka yang menjadi salah satu program dan kebijakannya, perlu diketahui bahwa Kurikulum Kampus Merdeka memberikan Hak Belajar Tiga Semester bagi Mahasiswa di Luar Program Studi, sedangkan Lima semester didalam Program Studi nya sendiri. Program tersebut merupakan amanah dari berbagai regulasi/landasan hukum pendidikan tinggi dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan pendidikan tinggi, yang mana diharapkan setiap lulusan dapat menguasai softskill maupun hardskill dari berbagai bidang keilmuan.

Kurikulum kampus merdeka yang akan diterapkan untuk Pendidikan Tinggi ini kedepannya menetapkan Mahasiswa untuk mengikuti pembelajaran secara disiplin keilmuannya sebanyak 60 persen, sedangkan untuk pembelajaran yang diluar disiplin keilmuannya sebanyak 40 persen. Hal ini sangat berkesinambungan dengan sistem pembelajaran daring yang sedang kita terapkan sekarang ini, yang mana kita secara mudah dapat mengikuti berbagai webinar, pelatihan dan training dari berbagai bidang keilmuan yang akhirnya dapat menambah softskill dan hardskill diri sendiri.

Upaya Pemanfaatan Waktu dengan Sistem Pembelajaran Daring Agar Lebih Produktif di Masa Pandemi

Untuk memanfaatkan waktu luang agar lebih produktif, ada kesempatan emas yang sangat baik untuk digunakan oleh Mahasiswa ditengah pembelajaran daring di Masa Pandemi ini. Salah satunya mengikuti berbagai lomba online yang dilaksanakan oleh berbagai lembaga, baik itu lomba menulis, debat bahasa, membuat video, design poster, dan masih banyak bidang lomba lainnya, selain untuk mempertajam ilmu pengetahuan hal ini sudah pasti akan menambah pengalaman diri sendiri.

Setiap Mahasiswa juga dapat mengisi waktu luang yang bermanfaat dengan menjadi seorang blogger, vlogger dan Content Creator ditengah pandemi ini, dengan membagikan ilmu pengetahuan yang dimiliki serta berbagi pengalaman kepada seluruh pengguna internet maka hal ini akan lebih produktif pemanfaatan waktunya dengan kondisi yang sekarang maupun nanti. Hal ini dinilai akan memotivasi diri sendiri dan orang lain dalam berbagi ilmu.

Salah satunya adalah Irfandi Anwar Mahasiswa Universitas Malikussaleh Prodi Teknik Elektro. Irfandi adalah seorang Content Creator Kategori Tutorial Elektronika, di Channel yang dinamainya “IRFANDI ANWAR” sudah memiliki lebih dari 68.000 Subscriber. Di channel ini ia membagikan berbagai video tentang berbagai tutorial dalam memperbaiki berbagai barang rumahan maupun barang-barang lainnya, ia juga sering berbagi ilmu dan wawasan didalam video-videonya maupun melalui pertanyaan yang diberikan penonton di kolom komentar. Channel tersebut telah dibangun sejak beberapa tahun yang lalu, namun Subscriber nya naik lebih dari puluhan ribu selama Pandemi Covid-19 ini. Hal ini membuktikan selain menjalani kewajiban belajar dan menuntut ilmu sebagai seorang Mahasiswa, ia juga dapat memanfaatkan waktunya dengan berbagi ilmu dan kemampuan, terutama di masa pandemi ini.

Penulis yakin dan percaya bahwa ada kesempatan baik yang dapat dimanfaatkan oleh setiap Mahasiswa dengan kemampuan dan keilmuannya masing-masing pula. Melalui tulisan ini penulis berharap Mahasiswa di Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan dan waktu luang ditengah pembelajaran daring di masa pandemi ini agar bisa menjadi seseorang yang lebih produktif.

Irma Yunita, Mahasiswi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh. Peserta KKN PKP (Penulisan Karya Pengabdian) dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak ICHSAN, L.C., M.E.I.

REFERENSI:
Jirana, S. N. (2015 ). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN DAN MINAT BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS SULAWESI BARAT. JURNAL SAINTIFIK VOL. 1 NO. 2,, 87-94.

Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Organization, W. H. (2020). Pertanyaan dan jawaban terkait Coronavirus. Retrieved October 24, 2020, from https://www.who.int: https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public

RI, D. J. (2020). Buku Panduan Merdeka Belajar ; Kampus Merdeka. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud RI.
Yani Fitriyani, I. F. (Juli 2020. Vol.6, No.2).

Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring Selama Pandemik Covid-19. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 165-175.

Komentar