Dari Senjata Ke Parlemen, Sofyan Dawood, Calon Legislatif Dengan Misi Perjuangkan Hak Rakyat Aceh

Banda Aceh – Sofyan Dawood atau biasa disapa bang Yan, yang sebelumnya dikenal sebagai juru bicara Gerakan Aceh Merdeka (GAM), kini terjun dunia politik dengan warna yang berbeda sebagai Calon Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Daerah Pemilihan Aceh I, mewakili Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Sofyan Dawood menyoroti pentingnya memberikan perhatian komprehensif terhadap Aceh, melibatkan aspek kewenangan, otonomi khusus, dan kesejahteraan.

Ia menekankan bahwa keterlibatan dalam politik menjadi kesempatan terakhir baginya untuk memberikan kontribusi yang bermakna bagi rakyat Aceh. Pernyataan tersebut disampaikannya pada diskusi “Bedah Ulee Bang Yan” yang berlangsung di Morden Coffee Banda Aceh, (22/01/2024).

“Karena itu, kita harus terjun dalam politik. Karena politik kesempatan terakhir saya membantu rakyat Aceh,” ujar Sofyan di hadapan para insan pers yang hadir.

Sofyan Dawood sangat berharap bahwa niat tulusnya untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Aceh dapat direalisasikan, sehingga cita-citanya dan masyarakat Aceh dapat tercapai. Ia menyatakan tekadnya, “Saya bersungguh-sungguh dengan tekad saat ini. Semoga niat tulus ini tercapai,” ungkapnya.

Meskipun menyadari bahwa citra PDI-P di Aceh mungkin mengalami penurunan, Sofyan yakin bahwa tantangan ini dapat diatasi dan ia optimis dapat meraih kursi di Senayan.

“Menurut saya semua partai sudah saya bantu, Demokrat saya bantu, besar sekali dapat kursi. Nasdem saya bantu, Golkar saya bantu, masak PDIP gabisa saya bantu,” ungkapnya.

Sofyan Dawood menyoroti ketidaksetaraan Aceh sebagai provinsi yang masuk kategori Termiskin, meskipun memiliki otonomi khusus sebagai salah satu dari provinsi di Indonesia yang mendapat hak istimewa.

Ia merasa tersinggung dengan kenyataan bahwa Aceh, yang memiliki banyak isu nasional dan dukungan dari berbagai kalangan, masih termasuk provinsi yang berada dalam kategori Termiskin.

“Kenapa Aceh masuk provinsi Termiskin, sedangkan Aceh salah satu provinsi yang mendapat otonomi khusus?” tanyanya.

Sofyan Dawood berkomitmen untuk maju dari PDI-P dengan keyakinan bahwa partai tersebut memiliki potensi untuk membantu Aceh.

Ia menilai bahwa PDIP, sebagai partai yang berkuasa dan memiliki pengaruh nasional, dapat memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan daerah tersebut.

Dalam menjawab pertanyaan tentang komitmen terhadap PDI-P dan masyarakat Aceh jika terpilih, Sofyan Dawood menegaskan bahwa partai politik harus bersedia membicarakan isu khusus Aceh, termasuk dalam bidang ekonomi rakyat dan pembangunan infrastruktur.

Mengenai hubungan dengan pusat, Sofyan yakin bahwa komunikasinya dengan pemerintah pusat akan berjalan baik. Ia menegaskan bahwa Aceh adalah bagian dari NKRI dan tidak mungkin dihancurkan oleh pusat.

Sofyan Dawood, saat diskusi “Bedah Ulee Bang Yan” yang berlangsung di Morden Coffee Banda Aceh, (22/01/2024).[Foto.Mauli.Seputar Aceh]
Sofyan Dawood menutup diskusi dengan menyoroti persiapan yang telah dilakukannya untuk mencapai dukungan dari berbagai elemen masyarakat di dapilnya.

Ia berkomitmen untuk menjalankan kampanye yang jujur dan damai, serta berharap agar pemilu dapat berlangsung dengan baik dan menghasilkan pemimpin yang mampu membangun daerah ini.

Sebagai seorang calon legislatif, Sofyan Dawood menegaskan bahwa harapannya adalah untuk memberikan perubahan positif bagi Aceh jika terpilih, dan Ia siap memulai tugasnya sebagai wakil rakyat dengan penuh tanggung jawab.[Mol]

Komentar