DPRK Banda Aceh Soroti Kelangkaan Pasir yang Menghambat Pembangunan

BANDA ACEH – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Aiyub Bukhari dari Partai Demokrat, mengungkapkan keprihatinannya terkait krisis material, terutama pasir, yang sedang melanda Banda Aceh dalam beberapa pekan terakhir. Dalam wawancara dengan media, Aiyub Bukhari mengungkapkan bahwa kelangkaan pasir telah menyebabkan terhentinya pembangunan fisik di kota tersebut, baik yang dibiayai oleh anggaran daerah (APBD) maupun anggaran pusat (APBN).

“Kelangkaan pasir telah menyebabkan harga material melonjak. Bukan hanya mahal, barangnya juga tidak tersedia, sehingga masyarakat semakin kesulitan,” ujar Aiyub Bukhari. Jumat (29/9/2023)

Menurut politisi ini, situasi sulit ini terjadi di tengah situasi ekonomi masyarakat yang sedang sulit, dan hal ini sangat disayangkan. Harganya sekarang dua kali lipat dari sebelumnya, sehingga mempengaruhi masyarakat secara signifikan.

Aiyub Bukhari juga menyoroti bahwa kelangkaan pasir tidak hanya mempengaruhi harga material konstruksi, tetapi juga mengganggu progres pembangunan fisik proyek-proyek pemerintah yang saat ini sedang berlangsung di Banda Aceh, termasuk yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota (APBK) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA). “Terjadi stagnasi pembangunan karena kelangkaan pasir,” tambahnya.

Sebagai seorang wakil rakyat, Aiyub Bukhari mendengarkan aspirasi dan kegelisahan warga Banda Aceh. Ia mendesak pihak terkait untuk mencari solusi cepat terhadap permasalahan kelangkaan pasir ini. “Perlu ditelusuri…kenapa pasir bisa langka, seperti minyak goreng beberapa waktu lalu yang juga langka. Ini perlu segera dicari solusi secepatnya,” tegas Aiyub Bukhari.

Komentar