Awas, Perlemakan Hati Bisa Berujung pada Sirosis dan Kanker Hati

Jakarta – Kementerian Kesehatan Indonesia hari ini mengeluarkan peringatan serius tentang risiko perlemakan hati yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti sirosis dan kanker hati. Pernyataan ini datang dari Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan, R.A. Adaninggar Primadia Nariswari, yang akrab dipanggil Ningz, yang menjelaskan konsekuensi yang mengerikan dari perlemakan hati.

Perlemakan hati, seperti yang diungkapkan oleh Ningz, dikutip dari Tempo, Rabu, 20 September 2023, merupakan tahap awal yang mungkin berujung pada sirosis hati dan kanker hati. Ini terjadi ketika lemak menumpuk dalam organ penting ini dan mengganggu fungsinya.

Ningz menjelaskan bahwa akumulasi lemak ini dapat memicu peradangan pada hati, yang pada gilirannya dapat merusak jaringan hati. Peradangan yang tidak terkontrol ini dapat menyebabkan sirosis hati, di mana jaringan hati mengalami pengkerutan dan penyusutan yang berbahaya. Yang lebih mengerikan lagi, jika dibiarkan, sel-sel hati yang rusak dapat mengalami mutasi DNA dan berkembang menjadi kanker hati yang mematikan.

Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah dampak buruk perlemakan hati terhadap kualitas hidup seseorang. Hati adalah organ penting dalam detoksifikasi tubuh, yang berarti jika hati rusak, kemampuannya untuk menghilangkan zat berbahaya dari tubuh juga terganggu. Ini dapat menyebabkan efek samping seperti pembengkakan akibat retensi cairan dan bahkan ketidakmampuan untuk menjaga tingkat protein albumin yang sehat.

Awalnya, perlemakan hati sering dikaitkan dengan konsumsi alkohol berlebihan. Namun, dalam era modern ini, risiko perlemakan hati juga meningkat pada individu obesitas. Penting untuk diingat bahwa perlemakan hati sering kali tidak menunjukkan gejala awal, yang membuatnya semakin sulit dideteksi. Oleh karena itu, Ningz menganjurkan untuk mewaspadai perlemakan hati dengan menjaga pola makan yang sehat dan rutin berolahraga.

Dia juga mengingatkan orang-orang dengan faktor risiko perlemakan hati untuk menjalani pemeriksaan kesehatan, terutama dengan menggunakan alat ultrasonografi (USG), untuk mendeteksi tanda-tanda perlemakan hati dalam tubuh mereka sejak dini.

 

tempo

Komentar