Ibu Korban Bersyukur atas Dukungan dan Transparansi Penanganan Kasus Kematian Putranya

Banda Aceh – Sekitar dua minggu setelah kematian Imam Masykur, pemuda Aceh yang meninggal di perantauan, perkembangan kasus ini terus bergulir. Hari Sabtu, 16 September 2023, ibu kandung Imam Masykur, Fauziah, bersama Tim Hotman 911 Aceh, yang terdiri dari Ridwan Hadi S.H M.H, Putra Safriza S.H, M Teguh Pribadi S.H, dan Yusi Murhanina S.H, mengadakan konferensi pers yang berlangsung di Sekber Kopi, Kota Banda Aceh. Mereka memberikan apresiasi kepada penyidik yang telah menangani kasus ini, serta mendukung langkah-langkah dari DPR Republik Indonesia dan Haji Uma, DPD Perwakilan Aceh, yang telah memfasilitasi pertemuan antara ibu korban dan pelaku.

Dalam konferensi pers tersebut, Ridwan Hadi, S.H, M.H, perwakilan pihak keluarga, menyatakan apresiasi terhadap Pomdam Jaya dan Panglima TNI yang memiliki komitmen kuat untuk menyelesaikan kasus ini dengan baik. Panglima TNI bahkan menyatakan keinginan agar pelaku dapat dihukum seberat-beratnya, bahkan hukuman mati jika memungkinkan.

Pomdam Jaya memastikan transparansi dalam penanganan kasus ini. Mereka memberikan kesempatan kepada ibu kandung Imam Masykur untuk bertemu langsung dengan 3 tersangka, yang diakui membantu ibu korban merasa lebih puas dengan proses penyelidikan ini.

Selain itu, konferensi pers juga menyoroti dukungan yang diberikan oleh Komisi 1 DPR RI dan DPD RI, terutama Haji Uma, dalam memfasilitasi dan mengawal proses penyelidikan kasus ini agar berjalan dengan adil. Dukungan dari lembaga legislatif menjadi faktor kunci dalam memastikan keadilan dalam penanganan kasus ini.

Meskipun kasus ini masih dalam tahap penanganan yang normatif, diharapkan hasil tuntutan akan dikeluarkan pada akhir Desember. Penyidik juga telah mengantongi hasil autopsi, dan penting untuk dicatat bahwa mereka tidak akan mengintervensi proses hukum.

Kuasa hukum keluarga Imam Masykur telah mengusulkan penerapan pasal 340 KUHP terhadap pelaku. Penyidik telah membolehkan usulan ini dan memiliki bukti-bukti yang mendukung penerapan pasal tersebut. Sanksi-sanksi yang akan diberikan kepada pelaku masih dalam proses penyelidikan, dengan harapan dapat memberikan bukti bahwa pelaku mengalami kejadian serupa dengan korban.

Sementa ibu korban, Fauziah juga mengucapkan terima kasih kepada Pomdam Jaya atas dipertemukan dia dengan tiga oknum TNI. “Saya sangat bahagia sekali bisa melihat langsung wajah pembunuh anak saya,” ujarnya.

Tidak hanya itu saja, ia juga meminta kepada para media atau siapapun untuk tidak menggiring berita kematian Imam Masykur ke sindikat tramadol. “Mohon saya jangan cerita sama saya soal tramadol. Setahu saya, gak seperti itu pekerjaannya. Fokus aja ke pembunuhannya,” tegasnya diakhir konferensi pers.

Komentar