Tindakan Kekerasan Meningkat di Aceh Timur

Kasus penganiayaan dan pengeroyokan semakin meningkat di Kabupaten Aceh Timur, bahkan telah menyebabkan akibat fatal bagi para korban.

Iptu Muhammad Rizal, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Timur, menyatakan bahwa kenakalan remaja belakangan ini terjadi secara spontan tanpa motif balas dendam yang jelas, yang kemudian berujung pada tindakan kekerasan.

“Aksi kenakalan remaja di wilayah hukum Polres Aceh Timur belakangan ini dilakukan secara spontan, tanpa motif balas dendam, karena para pelaku tidak saling mengenal sebelumnya,” ungkap Iptu Rizal kepada media pada Senin (15/4/2024).

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa perilaku remaja juga dipengaruhi oleh lingkungan pergaulannya. Oleh karena itu, peran orang tua dalam mengawasi anak-anaknya sangat penting.

“Orang tua perlu mencari informasi tentang di mana dan dengan siapa anak-anak mereka berteman. Karena meskipun anak-anak terlihat pendiam dan patuh di rumah, namun saat berkumpul dengan teman-temannya di luar rumah dan tanpa pengawasan, perilaku mereka bisa berubah,” tambahnya.

Untuk mengurangi tindakan kriminalitas dan kenakalan remaja, Polres Aceh Timur melakukan patroli di area yang dianggap rawan. Upaya ini tidak hanya dilakukan selama bulan puasa, namun berkelanjutan untuk mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan.

“Selama bulan puasa lalu, Kapolres Aceh Timur memerintahkan kami untuk melakukan patroli pada jam dan lokasi yang dianggap rawan terjadi tindak kriminalitas dan kenakalan remaja, dengan melibatkan berbagai unit seperti Satuan Samapta, Satuan Lalu Lintas, dan polsek,” jelasnya.

Ia kembali menekankan pentingnya orang tua untuk mengarahkan anak-anaknya pada kegiatan positif seperti mengaji, berolahraga, dan kegiatan lain yang bermanfaat.

“Jika anak-anak terlibat dalam kegiatan positif, saya yakin mereka tidak akan terpengaruh oleh hal-hal negatif. Orang tua dan lingkungan sekitar memiliki peran penting dalam mendidik anak-anak,” tutupnya.

Komentar