Sandiaga Uno Ajak Pelaku Ekonomi Kreatif di Banda Aceh Terus Berinovasi

Banda Aceh – Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh Amiruddin diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Fadhil, melakukan diskusi bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno.

Diskusi berlangsung dalam kegiatan “Green Creative Aceh” dengan tema Sustainable Jewelry yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif, di Aula Mawardy Nurdin, Balai Kota, Senin (1/4/2024).

Turut hadir Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Fahmy Kamal, Anggota DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal, dan para Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh, serta pelaku UMKM dan penggiat ekonomi kreatif.

Mewakili Pj Wali Kota Banda Aceh, Fadhil dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini menandai langkah maju dalam mengembangkan ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Sustainable jewelry adalah konsep yang sangat relevan dalam konteks saat ini, di mana kita semakin menyadari pentingnya menjaga lingkungan dan mengelola sumber daya alam dengan bijak,” katanya.

Menurutnya, melalui pengelolaan dan pemanfaatan bahan bekas pakai atau zero waste material untuk dijadikan produk kreatif.

“Kita tidak hanya mengurangi limbah dan polusi lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai ekonomis baru bagi pelaku ekonomi kreatif kita,” jelasnya.

Ia pun mengucapkan terimakasih atas kehadiran rombongan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam rangkaian kunjungan ke Banda Aceh.

“Ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung dan mempromosikan pengembangan ekonomi kreatif di daerah Aceh,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno juga memaparkan tentang manfaat mengolah bahan bekas pakai menjadi produk kreatif.

Ia mengajak pelaku ekonomi kreatif di Aceh untuk memanfaatkan momentum PON Aceh Sumut 2024 untuk hadirkan inovasi dari bahan bekas sebagai oleh-oleh di event nasional tersebut.

Katanya, memanfaatkan bahan bekas sebagai oleh-oleh itu harus diperbanyak, karena akan banyak tamu dan kontingen yang datang ke Aceh untuk menyaksikan langsung pelaksanaan event empat tahunan tersebut.

Lanjut sosok yang akrab disapa Mas Menteri itu, sektor ekonomi kreatif menunjukkan resiliensi, fleksibilitas dan daya tahan di mana ekonomi kreatif juga mengajarkan untuk selalu berani, inovatif dan berpikir di luar kebiasaan.“Artinya, para pelaku ekonomi kreatif harus inovatif untuk mengolah berbagai bahan daur ulang menjadi produk yang kompetitif, karena bahan baku dari bahan bekas pakai terus meningkat, terutama di bulan suci Ramadhan,” katanya.

Karena itu ia mengajak pelaku ekonomi kreatif di Bumi Serambi Mekkah untuk terus berinovasi menghasilkan produk yang jadi permintaan pasar yang kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku ekonomi kreatif.(CM)

 

 

Komentar