Pemilu Selesai, Bantuan Beras Jokowi Meluncur Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah kembali menyalurkan bantuan beras 10 kg mulai hari ini, Kamis (15/2/2024). Penyaluran bantuan yang menyasar sekitar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) itu sempat dihentikan pada tanggal 8-14 Februari 2024 untuk menghormati penyelenggaraan Pemilu 2024.

“Alhamdulillah satu tahapan demokrasi yaitu Pilpres telah berlangsung kemarin. Dan mulai hari ini bantuan pangan beras kembali dilanjutkan disalurkan kepada 22 juta masyarakat yang sangat membutuhkan di seluruh wilayah Indonesia,” kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam keterangan resmi, Kamis (15/2/2024).

“Bantuan pangan beras ini kembali dilanjutkan dan menjadi salah satu intervensi pemerintah menjaga daya beli masyarakat, khususnya masyarakat berpendapatan rendah,” tambahnya.

Arief menjelaskan, sebanyak 22 juta KPM sangat memerlukan adanya bantuan tersebut.

“Sehingga bantuan ini terus dilakukan dan perlu dicatat bahwa ini tidak berkaitan dengan politik. Pilpres selesai pun kita masih akan terus membantu meringankan beban masyarakat khususnya yang sangat membutuhkan,” cetusnya.

Dia mengungkapkan, realisasi bantuan pangan beras sebelum disetop sementara sampai 7 Februari 2024 telah menyentuh 185 ribu ton. Sedangkan, target penyaluran pada 2 bulan pertama di 2024 adalah 440 ribu ton.

“Saya mengajak kita semua, baik kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN/BUMD, asosiasi dan komunitas, serta masyarakat luas, mendukung upaya penyaluran bantuan pangan beras ini sehingga bisa berjalan lancar dan bermanfaat bagi kita semua,” kata Arief.

Di sisi lain, untuk memastikan ketersediaan beras, Presiden Jokowi meninjau langsung ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, siang tadi (Kamis, 15/2/2024). Hal itu dilakukan merespons ramai laporan beras premium kosong di gerai-gerai ritel modern.

“Saya datang ke Pasar Induk beras Cipinang ini untuk memastikan bahwa stoknya ada. Karena dari sini didistribusikan ke ritel, ke supermarket, ke daerah dari Pasar Induk Cipinang,” katanya kepada wartawan.

“Saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada tersedia, jumlahnya cukup dan saya melihat melimpah, tegas Jokowi.

Jokowi menambahkan, mahalnya harga beras saat ini tidak ada hubungannya dengan gelontoran bantuan pangan berupa beras 10 kg.

“Tidak ada hubungannya sama sekali dengan bantuan pangan beras, karena justru ini yang bisa mengendalikan, karena suplainya lewat bantuan tersebut ke masyarakat. justru itu menahan harga agar tidak naik, kalau tidak, justru melompat. Ini hukum supply demand,” kata Jokowi.

Dia pun memerintahkan Perum Bulog terus memasok untuk memenuhi pasar terus dilakukan. Dia optimistis, hal itu akan menahan laju harga beras. Apalagi, sebentar lagi akan tiba musim panen.

“Pokoknya pasar minta berapapun beri, daerah minta berapapun beri, baik yang beras SPHP maupun beras komersil,” kata Jokowi.

Seperti diketahui, bantuan beras berupa 10 kg yang diberikan kepada 22 juta KPM diluncurkan pertama kali oleh Jokowi pada bulan Maret 2023 lalu. Yang kemudian diberikan untuk 3 bulan, Maret-Mei 2023.

Jokowi lalu memerintahkan program bantuan beras dilanjutkan pada periode bulan September-Desember 2023.

Dan, tahun ini dilanjutkan lagi. Jokowi mengatakan, penyaluran bantuan beras dilakukan sampai Juni 2024 nanti. Namun bisa saja diperpanjang lagi sesuai kemampuan APBN.

 

Sumber : cnbcindonesia.com

 

Komentar