Cek Fakta Sepekan: Hoaks Surat Giveaway dari Polisi dan Geng Motor di Aceh

Jakarta – Informasi keliru kerap muncul dari isu-isu yang tengah ramai diperbincangkan. Menjelang hari pemilihan yang semakin dekat, hoaks seputar politik semakin banyak ditemukan.

Hoaks soal food estate juga ditemukan setelah menjadi topik dalam debat Pilpres 2024.

Berikut rangkuman penelusuran fakta dari informasi keliru yang ditemukan sepanjang pekan ini.

Surat giveaway palsu catut Polri

Beredar surat izin atau keterangan mengenai program undian giveaway mengatasnamakan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Keberadaan surat itu menandakan undian giveaway yang diadakan di media sosial seolah terpercaya dan terjamin keamanannya.

Padahal surat itu palsu. Ada salah satu surat memakai kop Polda Metro Jaya, tetapi ditandatangani oleh pihak Mabes Polri.

Dilansir Kompas.com, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, memastikan informasi dalam surat tidak benar.

Hoaks KPU putuskan Gibran tidak sah

Tersiar video yang menyatakan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka tidak sah mengikuti Pemilu 2024.

Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memang telah menggelar sidang etik soal dugaan pelanggaran etik penerimaan pendaftaran Gibran diajukan oleh Tim Pembela Demokrasi (TPDI) 2.0 yang diwakili oleh aktivis 98, Petrus Hariyanto.

Kendati demikian, sidang DKPP pada 15 Januari 2024 belum menghasilkan keputusan apa pun.

Hoaks Anies berdoa di kelenteng

Sebuah video menampilkan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan, sedang membakar dupa dan berdoa di kelenteng.

Video itu diambil ketika Anies mengunjungi Vihara Dharma Jaya Toasebio, Jakarta Barat, pada 5 September 2021 saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Tokoh Tionghoa, Lieus Sungkharisma menyampaikan klarifikasi bahwa kunjungan Anies bukan untuk berdoa, melainkan apresiasi kepada pengurus vihara telah membantu mensukseskan vaksinasi Covid-19 di Jakarta.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta, Anies hanya membakar dan memasang dupa (hio) lalu memberi hormat. Sementara, ritual untuk dikategorikan sembahyang di kelenteng yakni pembakaran dupa, kertas emas, dan lilin.

Video kebun naga keliru dikira food estate

Video kebun buah naga di Guangxi, China, disebarkan dengan narasi keliru. Kebun buah naga itu diklaim sebagai lahan food estate di Jawa Tengah yang sukses dikelola oleh Prabowo Subianto, yang merupakan capres nomor urut 2.

Padahal, proyek food estate di Jawa Tengah didominasi tanaman hortikultura seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan kentang.

Pembahasan soal food estate muncul dalam debat Pilpres ketiga dan keempat.

Capres dan cawapres nomor urut 1 menyebutkan, food estate merusak lingkungan, tidak menghasilkan, dan menimbulkan konflik agraria.

Topik yang sama juga disampaikan oleh cawapres nomor urut 3.

Hoaks 23 geng motor di Aceh

Tersiar pesan berantai yang menyatakan bahwa polisi telah mengidentifikasi 23 geng motor di Aceh.

Pesan itu disertai daftar tempat yang menjadi daerah rawan geng motor.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, pesan tersebut bukan bersumber dari Polda Aceh.

Personel Polda Aceh yang dicatut namanya tidak pernah membuat pesan semacam itu.

Sumber : Kompas.com

Komentar