Awas! Terlalu Sering dan Kelamaan Duduk Tingkatkan Risiko Kematian

Jakarta – Studi terbaru menemukan bahwa orang yang terlalu sering duduk memiliki risiko kematian yang lebih tinggi daripada orang yang sering berdiri dan berjalan.

Melansir dari South China Morning Post (SCMP), studi yang meneliti hampir 500 ribu orang di Taiwan selama 13 tahun menemukan bahwa terlalu sering duduk meningkatkan risiko kematian sebesar 16% dan risiko kematian akibat kardiovaskular sebesar 34% lebih tinggi.

Namun, para peneliti mengatakan, “meninggalkan meja” untuk beristirahat dengan berjalan dan berolahraga ringan selama 15 hingga 30 menit per hari dapat mengimbangi risiko kematian termasuk akibat kardiovaskular tersebut.

“Risiko serius terkait duduk dalam waktu yang lama di tempat kerja dapat dikurangi dengan melakukan istirahat teratur dan melakukan aktivitas fisik tambahan,” lapor para peneliti di Taiwan dan Amerika Serikat (AS), Sabtu (27/1/2024).

“Perubahan sistemik, seperti lebih sering istirahat, meja berdiri, area kerja yang ditentukan untuk aktivitas fisik, dan manfaat keanggotaan gym dapat membantu mengurangi risiko,” lanjut laporan mereka dalam sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal medis JAMA Network Open.

Dalam studi, para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan dari karyawan penuh waktu (full time) di atas usia 20 tahun. Data ini adalah bagian dari program pemeriksaan kesehatan tahunan atau dua kali setahun di Taiwan antara 1996 dan 2017.

Sebagai catatan, para peneliti tidak menggunakan data para karyawan yang sudah memiliki atau didiagnosa mengidap penyakit kardiovaskular.

Dalam kuesioner yang diberikan, para peserta penelitian wajib menjawab pertanyaan “apakah mereka sering duduk, sebagian besar duduk dan berdiri sambil melakukan gerakan berulang-ulang saat bekerja, atau sebagian besar waktu mereka berdiri dan berjalan-jalan”.

Selama 13 tahun penelitian, para ahli mencatat lebih dari 26 ribu kematian. Lalu, 57% di antara jumlah kematian tersebut terjadi pada peserta yang mengaku terlalu sering duduk di tempat kerja.

Selain itu, 60% kematian pada kelompok “terlalu sering duduk”, terkait dengan penyakit kardiovaskular.

Penulis utama sekaligus profesor di Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Kedokteran Taipei, Wayne Gao, mengatakan bahwa langkah sederhana dapat mengurangi risiko kesehatan akibat duduk terlalu lama.

“Orang-orang harus menghentikan kebiasaan terlalu lama duduk dengan bergerak secara teratur. Pengingat setiap jam di ponsel untuk berjalan sebanyak 300 hingga 500 langkah sangat membantu,” kata Gao.

“Di luar pekerjaan, berjalan kaki adalah cara yang baik untuk meningkatkan aktivitas fisik,” lanjutnya.

Tim peneliti juga mengatakan bahwa perusahaan dapat menentukan waktu istirahat bagi staf kantor dan menyediakan area untuk aktivitas fisik di waktu senggang, serta mengatur kegiatan kelompok untuk membantu pekerja tetap aktif.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan setiap orang untuk membatasi waktu duduk dan rutin menggerakkan tubuh demi menjaga kesehatan. Menurut WHO, terlalu lama duduk dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, dan diabetes tipe 2.

 

Sumber : CnbcIndonesia

Komentar