Korban Serangan Buaya di Aceh Singkil Ditemukan Tak Bernyawa

Seorang pria berusia 28 tahun, warga Desa Ujung Sialit, Kepulauan Banyak Barat Aceh Singkil, yang sebelumnya hilang dan diduga menjadi korban serangan buaya, kini telah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

Sekretaris Satgas Search and Rescue (SAR) Kepulauan Banyak, Aceh Singkil, Yudistira, menyampaikan bahwa korban ditemukan di perairan dekat Ujung Selingar, Pulau Banyak Barat.

“Sekitar pukul 10.00 WIB, korban ditemukan meninggal dunia di dalam air, tersangkut di batu karang leboh kurang 200 meter dari lokasi terakhir setelah dilakukan pencarian dengan cara penyelaman,” kata Yudistira pada Senin (22/1/2024).

Yudistira menyebut bahwa setelah dilakukan evakuasi dari dalam air, korban langsung dibawa menuju Desa Ujung Sialit untuk diserahkan kepada pihak keluarga. “Terlihat lebih kurang ada tujuh luka gigitan di bagian kepala korban,” ungkapnya.

Menurut Yudistira, pada hari Minggu, 21 Januari 2024, korban bersama dua rekannya sedang mencari ikan dan teripang di perairan sekitar batu runtuh dekat Ujung Selingar menggunakan armada sampan. Pukul 23.30 WIB, korban tidak terlihat, dan kedua temannya mencoba mencari, tetapi tidak menemukan keberadaannya. Mereka hanya melihat senter dan seekor buaya di sekitar senter korban.

Kemudian, kedua rekan korban menghubungi anggota Satgas SAR Aceh Singkil yang kebetulan wakil panglima laut Ujung Sialit, dan langsung melakukan pencarian di sekitar area.

Namun, hasilnya nihil. Pada dini hari Senin (22/1), tim SAR gabungan dari Satgas SAR Aceh Singkil, Danposal Pulau Banyak, Koramil Pulau Banyak, Kepala Resort BKSDA Kepulauan Banyak, beserta masyarakat, berhasil menemukan korban.

“Operasi dinyatakan selesai dan ditutup, seluruh unsur gabungan dikembalikan ke kesatuan masing-masing. Tim bergerak kembali menuju pulau balai dengan menumpang boat nelayan sambil menarik speedboat yang rusak,” pungkas Yudistira.

Komentar