Indonesia Raih Kesempatan Emas di Konferensi AFC Grassroots ke-3

MALAYSIA  – Konferensi AFC Grassroots, sebuah forum bergengsi yang bertujuan untuk membahas perkembangan sepakbola akar rumput, kembali digelar setelah jeda lima tahun. Acara ini diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, dan berhasil menarik perhatian para pemangku kepentingan sepakbola dari seluruh Asia. Selama tiga hari, mulai dari tanggal 21 hingga 23 November 2023, para Direktur Teknis, Manajer Sepakbola Akar Rumput, dan Konsultan Teknis Regional FIFA bertemu untuk membahas langkah-langkah strategis dalam memperluas jangkauan dan partisipasi sepakbola di kawasan ini.

Konferensi dibuka dengan sambutan hangat dari Sekretaris Jenderal Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Datuk Seri Windsor John. Ia menekankan pentingnya tetap teguh dalam misi untuk membuat sepakbola menjadi olahraga nomor satu di Asia. “Kita harus memastikan bahwa permainan hebat ini dapat diakses oleh semua orang dan memberikan kesempatan kepada komunitas yang beragam untuk merasakan kekuatan dari sepakbola,” ujar Datuk Seri Windsor John. Beliau juga menyoroti nilai-nilai yang ditanamkan pada tahap formatif sepakbola akar rumput, yang diyakininya akan memberdayakan individu sepanjang hidup mereka.

Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, dan Manajer Grassroot PSSI, Aldi Iqbal, merupakan dua perwakilan Indonesia yang berkesempatan mengikuti konferensi ini. Dalam tanggapannya, Indra Sjafri mengungkapkan rasa syukurnya, “Bersyukur Alhamdulillah kami berdua bisa mengikuti kegiatan seperti ini. Ada banyak pengetahuan dan pengalaman yang bisa kita ambil dan itu tentu akan sangat bermanfaat bagi perkembangan sepakbola di Indonesia, terutama dari akar rumput.”

Datuk Seri Windsor John juga menyoroti misi AFC untuk membuat sepakbola dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, terlepas dari latar belakang, kemampuan, atau akses mereka terhadap sumber daya. “Tidak setiap anak yang memulai perjalanan ini akan terus bermain secara profesional, namun nilai-nilai yang ditanamkan pada tahap formatif ini akan memberdayakan mereka sepanjang sisa hidup mereka,” tambahnya.

Dengan fokus utama pada perluasan Piagam AFC dan peningkatan partisipasi pemain, Direktur Teknis AFC, Andy Roxburgh, berbagi fitur-fitur penting yang mendefinisikan sepakbola akar rumput. Menurutnya, sepakbola akar rumput tidak hanya berkontribusi pada pengembangan pesepak bola masa depan tetapi juga menciptakan komunitas yang sehat dengan individu yang utuh. Roxburgh juga mengacu pada upaya AFC, seperti AFC Emotions in Football Project, yang bertujuan melatih pemimpin sepakbola akar rumput untuk membantu peserta muda mengelola emosi dan meningkatkan kemampuan berhubungan sosial.

Sesi Analisis Penelitian Sepak Bola Amatir

Hari kedua konferensi dimulai dengan sesi informatif tentang Analisis Penelitian Sepak Bola Amatir, dipimpin oleh Kepala Layanan Pengembangan Teknis FIFA, Juerg Nepfer, dan Konsultan Divisi Pengembangan Sepak Bola Global FIFA, Max De Vylder. Mereka memberikan wawasan penting tentang bagaimana pemahaman komprehensif tentang sepakbola amatir, yang menyumbang 99% dari seluruh pesepak bola di dunia, dapat memberikan dukungan khusus untuk negara anggota AFC.

Sesi tersebut membahas bagaimana pemahaman yang komprehensif tentang sepak bola amatir memungkinkan adanya dukungan khusus untuk negara-negara anggota AFC. Juerg Nepfer dan Max De Vylder menyoroti betapa pentingnya memberikan kesempatan bermain kepada semua orang di wilayah mereka. Mereka menekankan bahwa pemahaman yang lebih baik tentang sepak bola amatir dapat menjadi landasan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif dalam meningkatkan partisipasi sepakbola.

Sejumlah dialog interaktif juga dilakukan pada konferensi ini. Para manajer akar rumput dari negara-negara anggota AFC diberi kesempatan untuk bertukar informasi mengenai kegiatan operasional liga akar rumput di masing-masing negara. Mereka juga berbagi strategi untuk mendorong partisipasi massa di tahun-tahun mendatang. Dialog ini menjadi platform bagi para pemangku kepentingan untuk saling belajar dan menginspirasi, menciptakan lingkungan kolaboratif untuk mengembangkan sepakbola di tingkat akar rumput.

Dengan berakhirnya Konferensi AFC Grassroots ke-3, harapan tinggi terletak pada implementasi langkah-langkah strategis yang telah dibahas. Dukungan dari para pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Indonesia, memberikan keyakinan bahwa sepak bola akar rumput di Asia akan terus berkembang. Kontribusi positif ini diharapkan membawa dampak jangka panjang, menciptakan generasi pesepak bola masa depan yang tidak hanya memiliki keterampilan sepak bola yang baik tetapi juga mewarisi nilai-nilai positif yang ditanamkan pada tahap formatif sepakbola akar rumput.***

Editor: Syaiful

Komentar