Peserta Kursus AFC Pro Diploma Siap Hadapi Ujian Terakhir di Modul ke-7

JAKARTA – PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) terus menggalakkan upaya peningkatan kualitas kepelatihan sepakbola di tanah air dengan melanjutkan program Kursus Kepelatihan AFC Pro Diploma Modul ke-6 di ASIOP Training Ground Sentul. Kursus yang berlangsung dari 4 hingga 12 Desember 2023 ini menandai tahap penting dalam perjalanan pelatihan para pelatih sepakbola Indonesia.

Dalam modul ke-6 ini, 23 peserta kursus difokuskan untuk menghadapi berbagai ujian, termasuk ujian praktek, ujian analisa pertandingan, ujian tesis, dan ujian teori. Menurut Mundari Karya, Asisten Instruktur AFC Pro, harapan utama dari program ini adalah munculnya pemain berkualitas melalui pelatihan yang baik. “Tentu harapan kami itu adalah makin banyak jumlah pelatih dan juga mutunya lebih bagus. Karena dari pelatih yang seperti itu (bagus) akan muncul pemain bagus juga,” ujar Mundari.

Pelatihan AFC Pro Diploma telah melibatkan peserta dalam serangkaian modul sebelumnya. Modul 1 dimulai secara daring pada tanggal 28 November hingga 3 Desember 2022, sementara modul 2 berlangsung di Tangerang dari 9 hingga 18 Desember 2022. Modul 3 dilaksanakan di Jakarta dari 9 hingga 19 Januari 2023, diikuti oleh modul 4 di Turki dari 17 hingga 27 Maret 2023, dan modul 5 di Jakarta dari 19 hingga 27 Mei 2023.

Menurut Mundari, modul ke-6 menjadi pertemuan terakhir bagi para peserta sebelum mereka dinilai secara langsung saat menangani klub masing-masing dalam modul ke-7. Proses penilaian rencana akan dilakukan pada 3-14 Januari 2024. Hal ini menunjukkan komitmen PSSI untuk memberikan pengalaman langsung kepada para pelatih dalam mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh selama kursus.

Sebagai langkah lebih lanjut dalam pengembangan kepelatihan, PSSI juga akan menjadi tuan rumah FIFA/AFC Regional Coaching Development Pathway Course pada tanggal 18-22 Desember 2023. Acara ini tidak hanya ditujukan untuk instruktur kepelatihan di Indonesia tetapi juga melibatkan peserta dari Malaysia, Myanmar, dan Vietnam. Ini adalah kesempatan berharga bagi para pelatih untuk berbagi pengalaman dan memperdalam pemahaman mereka tentang perkembangan kepelatihan sepakbola di kawasan ini.

Salah satu peserta kursus, Miftahudin, mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap kursus ini. “Tentu kursus ini sangat membantu kami para pelatih, terutama pelatih Indonesia yang ingin memiliki pengetahuan lebih, dari sepakbola yang baik dan benar. Semoga kursus seperti ini akan lebih banyak digulirkan kedepannya di Indonesia. Kita juga sudah punya instruktur yang tak kalah bagusnya dari luar negeri,” tuturnya.

Daftar peserta kursus AFC Pro Diploma mencakup sejumlah nama yang dikenal dalam dunia sepakbola Indonesia, seperti Bima Sakti, Fakhri Husaini, dan Lukas Torona Tumbuan. Keberagaman latar belakang dan pengalaman para peserta mencerminkan komitmen PSSI untuk melibatkan berbagai kalangan dalam pengembangan kepelatihan.

Program AFC Pro Diploma tidak hanya berfokus pada aspek teknis sepakbola tetapi juga memberikan penekanan pada analisis pertandingan, pengembangan tesis, dan pemahaman teori. Hal ini menciptakan pendekatan holistik yang diharapkan dapat melahirkan pelatih yang tidak hanya handal secara praktis tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang strategi dan filsafat sepakbola.

Dengan penyelesaian modul ke-6, para peserta kini memasuki tahap terakhir kursus ini. Pada modul ke-7, mereka akan dinilai secara langsung saat mengelola klub masing-masing. Ini menjadi ujian nyata bagi para pelatih untuk menerapkan semua pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka peroleh selama program.

PSSI juga telah dipercaya FIFA untuk melaksanakan FIFA/AFC Regional Coaching Development Pathway Course pada Desember mendatang. Kepercayaan ini menandai pengakuan internasional terhadap upaya PSSI dalam mengembangkan kepelatihan sepakbola di tingkat regional.

Dengan semakin berkembangnya program kepelatihan seperti AFC Pro Diploma, harapannya adalah akan muncul generasi pelatih yang lebih berkualitas di Indonesia. Dengan demikian, dapat dihasilkan pemain-pemain berbakat yang dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional.**

Editor: Syaiful

Komentar