Prancis Unggul dari Mali di Piala Dunia U-17

SOLO – Babak kedua yang penuh dramatis di Piala Dunia U-17 FIFA Indonesia 2023 menyaksikan pertempuran sengit antara Prancis dan Mali. Dua gol dari Prancis dalam waktu singkat berhasil membalikkan keadaan, mengatasi ketertinggalan, dan memastikan tempat mereka di final. Pertandingan ini memberikan sorotan luar biasa dengan momen-momen krusial yang menciptakan kisah menarik bagi para penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Pertandingan Berlangsung Sengit di Babak Pertama

Mali memulai pertandingan dengan penuh semangat, menunjukkan performa yang solid dan memaksa kiper Prancis, Paul Argney, untuk tampil gemilang. Dalam 10 menit pertama, Argney harus dua kali bersinar dengan penyelamatan gemilangnya. Peluang dari kapten Mali, Ibrahim Diarra, diblok dengan indah oleh Argney, diikuti oleh penyelamatan cemerlang terhadap upaya Ibrahim Kanate.

Ketangguhan Argney memegang benteng Prancis, namun Mali tidak berputus asa. Di menit keempat waktu tambahan babak pertama, mereka berhasil membuka keunggulan. Ibrahim Diarra mencetak gol setelah menerima umpan silang akurat dari Barry di sisi kiri. Gol ini membuat Mali menjadi tim pertama yang berhasil mencetak gol ke gawang Prancis dalam lebih dari 500 menit pertandingan Piala Dunia U-17.

Babak pertama berakhir dengan keunggulan Mali 1-0, meninggalkan Prancis dengan tugas sulit untuk membalikkan keadaan di babak kedua.

Perubahan Dramatis di Awal Babak Kedua

Babak kedua dimulai dengan perubahan dramatis yang memutarbalikkan keadaan. Hanya dalam waktu 60 detik, Souleymane Sanogo dari Mali mendapat kartu merah langsung setelah melakukan sebuah tackle keras. Keputusan kartu merah ini menuai kontroversi, tetapi video assistant referee (VAR) memastikan keputusan wasit.

Dari tendangan bebas yang dihasilkan oleh kartu merah tersebut, Prancis memanfaatkan peluang emas. Ismail Bouneb memberikan umpan brilian kepada Yvann Titi yang dengan percaya diri mencetak gol penyama kedudukan. Skor menjadi 1-1, dan Prancis kembali dalam pertandingan.

Prancis tidak puas hanya menyamakan kedudukan. Mereka melanjutkan tekanan mereka, dan pada menit ke-13 babak kedua, Ismail Bouneb sekali lagi menjadi sosok kunci. Bouneb mengambil tendangan bebas dari jarak yang cukup jauh, dan dengan akurasi yang luar biasa, ia mengirimkan bola mendatar ke sisi kiri kiper Mali. Gol ini tidak hanya menyegel comeback Prancis, tetapi juga memberikan mereka keunggulan 2-1.

Keberanian Sepuluh Pemain Mali dan Penampilan Cemerlang Argney

Meskipun bermain dengan sepuluh pemain, Mali tidak menyerah begitu saja. Mereka terus menekan dan hampir menyamakan kedudukan di menit-menit terakhir pertandingan. Hamidou Makalou melepaskan tendangan keras dari tendangan bebas, tetapi Paul Argney, kiper Prancis, sekali lagi tampil gemilang. Argney menepis bola ke atas mistar gawang, memastikan keunggulan Prancis tetap utuh.

Keberanian sepuluh pemain Mali patut diacungi jempol. Meskipun kalah, mereka memberikan perlawanan sengit dan hampir berhasil menyelamatkan hasil di saat-saat terakhir pertandingan.

Dengan kemenangan dramatis ini, Prancis telah memastikan tempat mereka di final Piala Dunia U-17 FIFA Indonesia 2023. Mereka akan menghadapi Jerman, lawan yang tidak asing bagi mereka. Final ini akan menjadi pertemuan kedua antara kedua tim setelah pertandingan final Kejuaraan Eropa U-17 UEFA pada bulan Juni lalu. Pada kesempatan itu, Jerman keluar sebagai pemenang setelah adu penalti yang ketat, dengan skor 5-4 setelah pertandingan berakhir imbang 0-0 di Budapest.

Sementara itu, Mali akan menghadapi Argentina dalam pertandingan untuk memperebutkan tempat ketiga. Meskipun kecewa dengan kekalahan dari Prancis, Mali memiliki kesempatan untuk mendapatkan tempat podium dan menunjukkan potensi mereka dalam pertarungan melawan Argentina.

Pertandingan final antara Jerman dan Prancis akan menjadi ulangan final Kejuaraan Eropa U-17 UEFA. Pada pertemuan sebelumnya, Jerman keluar sebagai pemenang melalui adu penalti setelah pertandingan berakhir tanpa gol.**

Editor: Syaiful

Komentar