Kericuhan Persiraja Aceh vs. PSMS Medan, PSSI Keluarkan Sanksi Berat

JAKARTA – Pertandingan antara Persiraja Aceh dan PSMS Medan di Pegadaian Liga 2 2023/2024 beberapa hari yang lalu menjadi sorotan setelah meninggalkan jejak kontroversi dan kericuhan yang memicu sanksi berat.

Stadion Aceh Besar, yang seharusnya menjadi saksi gemerlap sepak bola, malah menjadi saksi insiden memalukan. Persiraja Aceh dihukum karena kegagalan menjaga ketertiban dan keamanan, menyebabkan gangguan serius pada pertandingan dan tim tamu. Sebagai hukuman, seluruh stadion ditutup untuk penonton selama dua pertandingan ketika Persiraja menjadi tuan rumah. Klub ini juga didenda Rp20.000.000.

Tak hanya masalah keamanan, kartu kuning menjadi bahan pembicaraan setelah enam pemain PSMS Medan mendapatnya, mencerminkan intensitas tinggi dan kekerasan di lapangan. Akibatnya, PSMS Medan harus merogoh kocek sebanyak Rp25.000.000 sebagai denda.

Namun, yang membuat pertandingan ini benar-benar memanas adalah keterlibatan ofisial kedua tim. Yongky Alexander Ritonga dari PSMS Medan dan Iswahyudi dari Persiraja Aceh terlibat dalam insiden di pinggir lapangan, memicu ketegangan. Keduanya dilarang berpartisipasi dalam dua pertandingan dan didenda Rp37.500.000.

Reaksi suporter bervariasi, ada yang menyayangkan insiden dan berharap kejadian serupa tidak terulang, sementara beberapa suporter menyalahkan kebijakan keamanan stadion dan menganggap sanksi terlalu keras.

Sanksi ini tidak hanya berdampak pada perjalanan kedua klub dalam kompetisi, tetapi juga dapat memicu tindakan lebih lanjut.**

Editor: Syaiful

Komentar