Harga Jual Hasil Pertanian Ikut Naik di Gayo Lues Sejak Perbaikan Jalan

GAYO LUES – Dalam sebuah terobosan yang menggembirakan, desa pedalaman Lesten, yang sebelumnya sulit dijangkau karena kondisi jalan yang buruk, kini merayakan kebangkitan ekonominya. Perbaikan jalan menuju desa tersebut tidak hanya membuka akses transportasi yang lancar tetapi juga memberikan dampak positif signifikan terhadap harga jual berbagai hasil produksi pertanian, khususnya coklat.

Sebelum adanya perbaikan jalan, harga coklat di desa Lesten hanya mencapai 35 ribu rupiah per kilogram. Namun, kini, setelah jalan diperbaiki, harga coklat melonjak menjadi 45 ribu rupiah per kilogram. Hal ini menjadi angin segar bagi masyarakat desa, terutama para petani coklat seperti Susi, yang merasa bersyukur atas perubahan ini.

“Saya sangat senang dengan kenaikan harga coklat. Sebelumnya, harga di desa kami selalu lebih rendah daripada di kota kecamatan Pining. Namun, sekarang, dengan jalan yang membaik, kami bisa mendapatkan harga yang lebih kompetitif,” ujar Susi dengan penuh semangat.

Susi menjelaskan bahwa perbedaan harga mencapai 35 persen dari harga jual di kota kecamatan Pining, dan hal ini disebabkan oleh sulitnya akses jalan menuju desa Lesten yang terletak di tengah hutan. Dengan adanya perbaikan jalan, kesulitan tersebut dapat diatasi, dan hasilnya terlihat dalam kenaikan harga coklat yang sangat dinantikan oleh masyarakat desa.

Tidak hanya Susi, tetapi warga lain seperti Karim juga merasakan dampak positif ini. Karim, seorang warga setempat, menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah Kabupaten Gayo Lues, khususnya kepada PJ Bupati yang berjuang keras dalam merealisasikan rekonstruksi jalan menuju desa Lesten. Dia berharap agar pemulihan infrastruktur ini tidak berhenti di sini dan mengusulkan agar jalan ditingkatkan dengan pengaspalan pada tahun-tahun mendatang.

“Sekarang kami tidak lagi kesusahan mengangkut hasil bumi karena kondisi jalan sementara ini sudah membaik. Ekonomi kami pun menjadi lebih lancar,” tambah Karim, memberikan gambaran betapa signifikannya perbaikan jalan ini bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.

Tidak hanya sebagai jalan penghubung, perbaikan jalan di desa Lesten juga diharapkan dapat menjadi katalisator untuk meningkatkan sektor ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. PJ Bupati Gayo Lues menyampaikan pesan ini kepada masyarakat, mengajak mereka untuk memanfaatkan infrastruktur yang telah diperbarui ini dalam meningkatkan tingkat ekonomi dan memerangi kemiskinan.

“Dengan membaiknya kondisi jalan, kita berharap dapat mengatasi kemiskinan dan mengurangi stunting di desa Lesten. Ini adalah langkah positif menuju kesejahteraan yang lebih baik,” kata PJ Bupati.

Tak hanya itu, PJ Bupati juga mengingatkan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondisi jalan yang baru diperbaiki ini. Ia menyoroti pentingnya pengawasan terhadap truk-truk yang melintas, dengan mengimbau agar tidak mengizinkan truk dengan muatan melebihi tonase untuk melintas di jalan tersebut. Upaya ini dianggap sebagai langkah preventif untuk memastikan keberlanjutan infrastruktur yang telah dibangun.

Kenaikan harga coklat bukan hanya berdampak pada pendapatan petani, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan sektor pertanian di desa Lesten. Masyarakat setempat diharapkan dapat memanfaatkan kondisi ini untuk diversifikasi hasil pertanian dan mengembangkan usaha mikro dan kecil yang lebih berkelanjutan.

Perbaikan jalan ini juga membuka pintu bagi pelaku usaha di sektor transportasi dan perdagangan. Dengan lancarnya akses ke desa Lesten, pelaku usaha dapat lebih mudah mengangkut barang ke dan dari desa, membuka potensi pertumbuhan ekonomi lokal.

Seiring dengan perbaikan infrastruktur, pemerintah setempat diharapkan untuk terus mendukung pengembangan desa, baik dari segi pendidikan, kesehatan, maupun pemberdayaan masyarakat. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, desa Lesten memiliki potensi besar untuk terus berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya.**

Editor: Syaiful

Komentar