Kemajuan dan Ancaman Teknologi Militer Hamas di Serangan Terhadap Israel

PALESTINA – Gerakan Hamas, yang terkenal dengan serangannya terhadap Israel, telah membuat banyak orang tercengang dengan kemampuan militer yang semakin mematikan. Sumber-sumber menyatakan bahwa Hamas telah mengembangkan teknologi militer dan strategi yang efektif, serta memanfaatkan media sosial dengan cerdik dalam serangan-serangannya. Jum’at, 3 November 2023.

Dalam hal persenjataan, Hamas mungkin belum memiliki peralatan revolusioner, namun mereka telah berinvestasi dalam pengembangan teknologi mereka. Salah satu contohnya adalah roket Qassam yang diproduksi oleh Hamas sendiri. Meskipun akurasinya rendah, roket ini memiliki daya hantam yang signifikan. Selama dekade terakhir, Hamas telah mendapatkan dukungan aktif dari Iran dalam hal pelatihan dan peralatan militer, memungkinkan mereka untuk memproduksi roket yang dapat mencapai Tel Aviv, ibu kota Israel. Pada tahun 2021, perkiraan IDF menunjukkan bahwa Hamas memiliki sekitar 30.000 rudal, yang memungkinkan mereka meluncurkan lebih dari 2.000 roket selama serangan terbaru.

Namun, roket bukanlah satu-satunya senjata yang digunakan oleh Hamas. Mereka juga memanfaatkan drone yang disuplai oleh Iran kepada kelompok yang bersahabat seperti Hizbullah dan Houthi Yaman. Dengan menggunakan drone ini, mereka berhasil menargetkan dan merusak sensor dan menara komunikasi Israel yang tersebar di seluruh wilayah. Ini mengganggu komunikasi dan membuat IDF terkejut.

Salah satu poin penting dalam serangan terhadap Israel adalah penggunaan strategis persenjataan oleh Hamas. Mereka berhasil menargetkan dan melumpuhkan tank canggih Merkava 4 Israel pada tanggal 7 Oktober, yang menunjukkan kemampuan teknis mereka yang semakin meningkat.

Tidak hanya dari segi peralatan militer, Hamas juga telah memanfaatkan keahlian siber. Hamas memiliki departemen siber sendiri yang telah melancarkan serangan siber terhadap Israel selama setidaknya satu dekade. Mereka menggunakan malware untuk spionase siber dan pengumpulan informasi. Salah satu contoh serangan siber terkenal adalah saat mereka menjebak pejabat pemerintah Israel dan pekerja infrastruktur penting melalui materi pornografi pada tahun 2013.

Selanjutnya, mereka menargetkan personel IDF dengan akun Facebook palsu yang tampak kredibel dan mendukung akun-akun terkenal Israel, termasuk kantor berita dan halaman perusahaan dan politisi pada tahun 2015. Pada tahun 2018, divisi siber Hamas meretas perangkat tentara IDF yang sedang berolahraga di area sensitif melalui aplikasi kebugaran.

Terbaru, pada tahun 2022, perusahaan-perusahaan Israel mengidentifikasi dua malware yang tidak diketahui, yang digunakan oleh Hamas untuk meretas beberapa perangkat militer dan mengakses informasi penting.[]

 

cnbc indonesia

Komentar