Cabang McDonald’s Mana yang Ketar-Ketir Menghadapi Seruan Boikot?

Keputusan Cabang Israel Picu Seruan Boikot di Seluruh Dunia

DUNIA – Kontroversi memuncak di kancah internasional ketika McDonald’s, waralaba restoran cepat saji terkemuka, menjadi sorotan karena kebijakan kontroversial cabangnya di Israel. Keputusan untuk memberikan makanan gratis kepada pasukan Tentara Pertahanan Israel (IDF) dan memberikan diskon besar bagi mereka yang terlibat dalam konflik, telah memicu kemarahan dan seruan boikot dari berbagai kalangan.

Pada dasarnya, McDonald’s Israel telah dituduh mendukung militer Israel dalam konflik berkepanjangan di Gaza. Langkah ini memicu gelombang protes dan kecaman di media sosial, terutama dari masyarakat Arab dan Muslim, yang melihatnya sebagai bagian dari dukungan Barat terhadap perang di wilayah tersebut.

Di tengah tekanan dan seruan boikot, beberapa cabang McDonald’s di negara-negara Arab dan Muslim lainnya, seperti Mesir, Arab Saudi, Lebanon, Kuwait, Oman, Turki, dan Pakistan, menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam kebijakan Israel tersebut. Mereka bersikeras bahwa McDonald’s tidak bertanggung jawab atas tindakan waralaba di negara lain.

Sebaliknya, cabang McDonald’s di Mesir, Kuwait, dan Arab Saudi telah merespons dengan menyumbangkan dana besar untuk membantu warga Palestina yang terdampak konflik. Misalnya, McDonald’s Mesir menyumbangkan EGP 20 juta, sementara cabang McDonald’s di Arab Saudi menyumbangkan SR 2 juta. Ini dianggap sebagai tindakan nyata untuk membantu warga Palestina di wilayah tersebut.

Pengguna media sosial di berbagai negara Arab dan Muslim merespons dengan keras, menyerukan kepada sesama penduduk mereka untuk memboikot McDonald’s sebagai tindakan dukungan kepada warga Palestina yang tengah berjuang di tengah blokade Israel.

Namun, ada juga suara yang berpendapat bahwa seruan boikot ini bisa berdampak pada nasib ribuan karyawan McDonald’s yang bekerja di seluruh negeri. Mereka khawatir bahwa tindakan ini dapat menyebabkan PHK masif dan mempengaruhi mata pencaharian banyak orang.

Dalam pernyataan resmi, McDonald’s Mesir menegaskan bahwa mereka adalah perusahaan Mesir yang beroperasi secara independen. Mereka mengklarifikasi bahwa perusahaan induk McDonald’s hanya memberikan izin penggunaan merek dan pengalaman dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Lebih lanjut, McDonald’s Mesir mengumumkan dukungannya kepada keluarga Palestina yang terdampak oleh konflik dan menyumbangkan dana untuk membantu perjuangan Palestina.

Sementara McDonald’s Israel telah menghapus postingan kontroversial mereka di media sosial setelah seruan boikot, tangkapan layar dari postingan tersebut tetap tersebar luas di dunia maya, memperkuat sentimen kemarahan terhadap kebijakan tersebut.[]

 

cnbc indonesia

Komentar