Potensi Logam Tanah Jarang (LTJ) di Indonesia Masih Tertinggal

Dorongan untuk Eksplorasi Lebih Mendalam

Jakarta – Pemanfaatan Logam Tanah Jarang (LTJ) di Indonesia belum mencapai potensi maksimalnya, dan hal ini tercermin dari kurangnya eksplorasi yang dilakukan dalam bidang ini. Wakil Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bidang Mineral, Yoseph C.A Swamidharma, telah mengungkapkan keprihatinannya terkait hal ini, sambil tetap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong hilirisasi di sektor pertambangan.

Menurut Yoseph, Indonesia telah lama memusatkan perhatiannya pada lima mineral utama, seperti besi, nikel, tembaga, bauksit, dan timah, sedangkan eksplorasi LTJ terabaikan. Namun, saat ini waktunya untuk memberikan perhatian khusus kepada LTJ di Indonesia.

“Selama ini, geologis di Indonesia lebih fokus pada lima mineral utama. Jadi, logam tanah jarang memang tertinggal dalam eksplorasi,” ungkap Yoseph, dikutip dari CNBC Indonesia, Jum’at, 15 September 2023.

Yoseph mendorong Badan Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan para geologis Indonesia untuk lebih mendalami dan memperbanyak aktivitas terkait penggalian LTJ. Menurutnya, hal ini sangat penting karena LTJ memiliki manfaat yang luas, termasuk penggunaannya dalam medan magnet untuk motor, baterai kendaraan listrik, dan teknologi peralatan militer.

“LTJ saat ini menjadi salah satu unsur yang sangat dinanti-nantikan di seluruh dunia karena manfaatnya sangat besar, terutama untuk mendukung program pemerintah terkait kendaraan listrik,” jelasnya.

Saat ini, China memimpin dalam produksi LTJ dunia dengan estimasi cadangan hingga 44 juta ton. Sementara itu, negara-negara seperti Brazil, Rusia, dan beberapa negara lain memiliki estimasi cadangan sekitar 20 juta ton. Di sisi lain, Australia memiliki cadangan sebesar 5 juta ton, sementara Indonesia hanya memiliki inventory sekitar 300 ribu ton.

Namun, Yoseph optimistis bahwa Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan cadangan LTJ-nya yang saat ini masih terbatas. Hal ini terutama disebabkan oleh kurangnya eksplorasi yang mendalam di Indonesia. Oleh karena itu, dia mendorong agar eksplorasi ini lebih diperdalam, mengingat kandungan LTJ di Indonesia berbeda dengan kandungan di negara-negara besar seperti Australia, China, Brazil, dan Amerika.

 

CNBC Indonesia

Komentar