Pertunjukan Seni Debus Menghiasi HUT Kemerdekaan RI di Aceh Timur

Aceh Timur – Merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Kabupaten Aceh Timur mempersembahkan pertunjukan seni debus yang memukau. Kesenian tradisional yang bernama “rapai tob daboh” atau dikenal sebagai debus, menjadi pusat perhatian ribuan warga yang berkumpul untuk memeriahkan momen bersejarah ini.

Pertunjukan yang digelar di Lapangan Bola Idi Cut, Kecamatan Darul Aman, pada malam Jumat, tidak hanya menyita perhatian para penonton, tetapi juga menginspirasi mereka untuk mengabadikan detik-detik indah tersebut melalui kamera ponsel mereka.

“Sudah lama tidak melihat kesenian bela diri ini, makanya harus diabadikan, karena pertunjukan ini mainnya dengan alat–alat senjata tajam seperti rencong, pisau, pisau silet, pedang, dan benda tajam lainnya,” ujar Sibran, salah seorang penonton yang tak ingin melewatkan momen bersejarah ini.

Pertunjukan rapai tob daboh ini bukan hanya sekadar hiburan semata, namun juga mengandung nilai budaya dan sejarah yang mendalam. Melibatkan senjata-senjata tajam seperti rencong, pisau, dan pedang, atraksi ini memperlihatkan keterampilan dan keberanian para pelaku dalam mengolah seni bela diri yang langka.

Camat Darul Aman, Azani, menjelaskan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat sekaligus merayakan HUT ke-78 RI. “Tidak hanya rapai tob daboh, tetapi ada juga tari seudati. Tujuan digelar untuk melestarikan budaya bangsa kita sendiri, apalagi tarian seudati dan tob daboh ini mulai langka ditampilkan,” ungkap Azani.

Pertunjukan seni debus yang menggambarkan semangat dan dedikasi para pejuang masa lalu ini tidak hanya meriahkan perayaan kemerdekaan, tetapi juga memberikan penghormatan atas warisan budaya yang unik dan bernilai tinggi. Masyarakat Aceh Timur dan penonton dari berbagai penjuru tampak terpesona oleh aksi yang memukau dan mendalam ini. Semoga semangat kemerdekaan dan warisan budaya semacam ini terus dikenang dan dirayakan di masa yang akan datang.

 ANTARA

Komentar