Diduga Bocor, Semburan Gas PT PGE di Syamtalira Aron Resahkan Warga Aceh Utara

ACEH UTARA – Semburan gas bercampur lumpur terjadi di Areal Cluster I, Desa Teungoh, Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara, membuat masyarakat setempat resah.

Terdapat beberapa desa yang terdampak dari akibat bocornya pipa gas yang bercampur lumpur milik PT Pema Global Energi (PGE), salah satunya yang paling berat terdampak di Desa Tengoh dan Blang kumbang.

Koordinator aksi, Abdul Manan mengatakan peristiwa tersebut sudah terjadi sekitar sebulan lalu, awalnya masyarakat setempat sempat keberatan dan mempertanyakan mengapa pagar ditutup dengan terpal hingga mengganggu pengguna jalan, bahkan sempat terjadinya kecelakaan.

“Masyarakat sempat berasumsi bahwasanya, ada kegiatan di dalamnya sehingga pagar ditutup. Namun lama kelamaan ada yang janggal sehingga tercium bau gas yang menyengat dan seperti ada tekanan pada lumpur dan pipa gas tersebut, sehingga membuat masyarakat sekitar resah,” katanya, Sabtu (12/2) malam.

Pada awalnya, lanjut Abdul Manan, dirinya dan masyarakat sekitar sempat takut dengan peristiwa tersebut. Oleh sebabnya, tokoh masyarakat dan warga setempat, mencoba mencari tahu namun tidak ada saling koordinasi bahwasanya terjadi bocoran di pipa gas.

Oleh karena itu, pihak masyarakat sempat melakukan aksi pada Jumat kemarin (11/02) dan meminta kejelasan dari PT PGE  dan memberikan dampak positif dari hasil negatif yang ditimbulkan, serta agar segera menutup semburan gas tersebut supaya masyarakat tidak lagi merasa resah. 

Sementara itu, Relation Coordinator PT Pema Global Energi (PGE), Agus Salim saat dikonfirmasi menyebutkan, bahwasanya tim Teknis PT PGE terus bekerja mencari tahu penyebab kebocoran gas pada pipa yang mengalirkan gas dari cluster 1 ke cluster II. Pada Jumat siang pipa underground 42 cluster 1 sdh diisolate, pressure pipa sudah zero. 

Pihaknya juga berupaya untuk menghentikan kebocoran dan perihal tersebut sudah dilakukan tepatnya pukul 18:45 WIB kemarin, gelembung dan kebocoran sudah berhasil dihentikan atau ditutup.

Agus Salim mengimbau kepada masyarakat, jangan panik dan merasa khawatir berlebihan dikarenakan kebocoran pada pipa gas tersebut bukanlah gas beracun, dan bau yang ditimbulkan hanyalah bau lumpur yang keluar dari pipa.

“Untuk lokasi kebocoran berada di dalam areal cluster produksi PGE dan jauh dari pemukiman penduduk. Dan Jumat siang pipa underground 42” cluster 1 sdh diisolate, pressure pipa sudah zero, jadi tidak ada gelembung gas /kebocoran lagi,” ujar Agus Salim.

Sumber : AJNN

Komentar