BKKBN Aceh Bersama Unicef Adakan Diskusi Soal Pencegahan dan Penanganan Malnutrisi

SABANG, SEPUTARACEH.ID – Guna mencegah terjadinya malnutrisi, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh bersama Bersama United Nations Children’s Fund (UNISEF) mengadakan diskusi tentang program Terintegrasi Pencengahan dan Penangganan malnutrisi di Aula BAPEDA Kota Sabang, Rabu 3 Mei 2021.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Deputi KS,PK BKKBN Dr. Lalu Makripuddin M.Si, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh diwakili oleh Koordinator Bidang KS,PK Muhammad Razali SE. Subbkor, Balita dan Anak Ihya SE serta dilaksanakan dalam penerapan Prokes Covid 19 secara ketat.Sebelum mendatangi tempat acara, Deputi KS,PK BKKBN Dr. Lalu Makripuddin M.Si bersama jajaran BKKBN Aceh juga menyempatkan diri mengunjungi kelompok BKB yang berada di Gampong Cot Abeuk, Kecamatan Suka Karya, Kota Sabang.

Sementara, diskusi ini dibuka oleh Walikota Sabang diwakili oleh Asisten 1 Andri Nourman. STTP. Setda Kota Sabang, turut dihadiri oleh Kepala Bapeda Kota Sabang, Kadis Kesehatan dan KB dan tim dari Perwakilan BKKBN Aceh serta peserta dari lintas sektor dan instansi terkait.

Dalam arahan Deputi KS,PK BKKBN Dr. Lalu Makripuddin M.Si mengharapkan kepada daerah lain yang ada di Aceh untuk bisa mencontoh Pemko Sabang dalam menjalankann banyak program yang sangat menyentuh masyarkat seperti program Genaseh (Gerakan untuk Anak Sehat) dan bisa dijadikan pilot projek untuk daerah lain.

Dalam kesempatan itu, Andri Nourman. STTP membacakan pidato resmi Walikota Sabang Nazaruddin yang mengucapkan terimakasih kepada Unisef yang telah memberikan banyak perhatiannya kepada Kota Sabang sejak paska tsunami 2004 silam.

Katanya, sejak Januari 2009 Pemko Sabang juga telah mendapatkan dukungan dalam rangka mengatasi persoalan malnutrisi pada ibu dan anak terintergrasi di Kota Sabang.Hasilnya, sudah mulai terlihat nyata dan salah satunya prevalensi stunting pada balita di Kota Sabang yang mencapai 26,5 persen pada akhir tahun 202 lalu berhasil ditirinkan manjadi 10,3 persen jauh dibawah angka prevalensi stunting nasional dan Aceh.

Salah satu fokus dalam kemitraan Pemerintah Kota Sabang dengan Unicef adalah intervensi yang berhubungan dengan pengasuhan positif.Banyak hal yang telah dilakukan selama 2 tahun terakhir diantaranya adalah penguatan kapasitas secara berjenjang dimulai dari penguatan kapasitas master trainer hingga ke tingkat kader bina keluarga balita (BKB) yang ada di tiap-tiap gampong.

Kemudian, dapat menyampaikan bahwa salah satu keunggulan dalam intervensi penyusupan positif adalah menggunakan 13 modul pengasuhan pengasuhan positif bagi orangtua hebat mengacu pada konteks ke Aceh sehingga pola pengasuhan yang diperkuat dalam setiap pelatihan dan kelas BKB sudah sangat sesuai dengan konteks dan kearifan lokal yang ada di masyarakat.

Selain itu sejak tahun 2019 Pemerintah Kota Sabang sudah meluncurkan program genaseh Sabang yang merupakan inovasi Pemko sabang dalam upaya pemenuhan nutrisi anak 0 sampai 6 tahun.

Pelaksanaan program ini juga telah diintegrasi dengan program kesehatan ibu dan anak lainnya termasuk pengasuhan positif yaitu melalui kewajiban melakukan kunjungan dan konseling di posyandu.

Program ini juga mendapat pendampingan dari Unisef mulai dari pengembangan sistem informasi dan manajemen pengembangan regulasi dan kebijakan penyaluran hingga monitoring dan evaluasi pemerintah memiliki komitmen yang tinggi dalam pembangunan kesehatan.

“Oleh karena itu kami menempatkan isu pembangunan kesehatan menjadi salah satu misi pembangunan kota Sabang yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang manusiawi dan berkeadilan,” harap Asisten 1. (Adv)

Editor : Jamaluddin Idris

Komentar