Surat Utang RI Diserbu Investor, Efek Pilpres Satu Putaran?

Jakarta – Hasil lelang surat utang negara pada 27 Februari 2024 banyak diminati investor. Total penawaran atau incoming bids yang masuk mencapai Rp 61,04 triliun, namun yang dimenangkan pemerintah atau awarded bids hanya 39,31% nya, sebesar Rp 24 triliun.

Apa karena efek Pemilihan Presiden (Pilpres) kemungkinan besar hanya satu putaran?

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan, total penawaran investor yang masuk itu meningkat dari total penawaran lelang SUN sebelumnya.

“Minat investor pada lelang SUN hari ini kembali meningkat dengan total incoming bids menjadi Rp 61,04 triliun dari Rp 52,63 triliun pada lelang SUN sebelumnya,” ujar Deni dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (27/2/2024).

Ia mengatakan, penawaran yang semakin besar dari investor terhadap SUN itu dipengaruhi solidnya indikator perekonomian domestik, seperti stabilnya BI rate, positifnya kinerja APBN awal tahun, serta naiknya pertumbuhan kredit.

Terus membaiknya kondisi domestik itu, menurut Deni membuat investor percaya diri untuk membeli surat utang pemerintah, meski tekanan suku bunga tinggi global masih terjadi, seusai rilis FOMC minutes dan komentar lanjutan pejabat the Fed yang mengonfirmasi kebijakan high for longer masih berlangsung.

“Dan likuiditas uang beredar menjadi katalis positif yang cukup mampu meredam isu kebijakan suku bunga yang tinggi untuk waktu yang lebih lama,” ucap Deni sambil menambahkan bahwa pemangkasan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) tetap diprediksi akan dilakukan pada tahun ini.

Total incoming bids investor asing pada lelang SUN hari ini juga meningkat menjadi Rp 10,4 triliun dari Rp 4,23 triliun pada lelang sebelumnya. Mayoritas dari incoming bids tersebut berada pada seri SUN tenor menengah (5 tahun) sebesar Rp 4,34 triliun atau 41,67% dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp1,17 triliun atau 4,87% dari total awarded bids

Demand investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 50,34% dari total incoming bids dan 46,71% dari total awarded bids.

“Incoming bids terbesar adalah pada tenor 5 tahun yaitu Rp17,8 triliun atau 29,16% dari total incoming bids dan dimenangkan sebesar Rp3,31 triliun atau 13,79% dari total awarded bids,” tegas Deni.

Seiring dengan minat investor di pasar SBN yang masih tinggi dan kondisi pasar SBN yang relatif stabil, Weighted Average Yield (WAY) obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini kata Deni turun sebesar 2-6 basis points (bps) dibandingkan level WAY lelang SUN sebelumnya.

Oleh sebab itu, dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp 24 triliun pada lelang SUN hari ini.

“Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2024,” ungkap Deni.

 

Sumber : cnbcindonesia.com

Komentar