Teriakan Seram 15.000 Ilmuwan Terkait Bumi Mau Kiamat

DUNIA – Lebih dari 15.000 ilmuwan dari 161 negara telah peringatkan tentang perubahan iklim yang cepat dan berdampak besar bagi Bumi. Makalah terbaru yang diterbitkan dalam jurnal BioScience mengungkapkan bahwa perubahan iklim saat ini mengarah pada bencana global yang mungkin akan terjadi menjelang akhir abad ini.

Selama beberapa dekade, ilmuwan telah dengan konsisten memperingatkan tentang bahaya kondisi iklim ekstrem yang disebabkan oleh peningkatan suhu global akibat pelepasan gas rumah kaca oleh aktivitas manusia. Sayangnya, peringatan ini sekarang menjadi kenyataan, dan waktu yang tersisa semakin berkurang.

Belasan ribu ilmuwan tersebut memperingatkan bahwa kehidupan di Bumi sedang terancam dan bergerak makin cepat menuju ‘kiamat’.

Salah satu penelitian terbaru yang dilakukan oleh peneliti pascadoktoral Oregon State University dan lebih dari 11 rekannya mengungkap data yang mengkhawatirkan. Mereka menemukan bahwa pada tahun 2023, berbagai rekor iklim telah terpecahkan dengan margin yang signifikan. Contoh nyata adalah musim kebakaran hutan yang sangat aktif di Kanada tahun ini, yang menjadi pertanda bahwa kita berada di ambang rezim kebakaran baru yang sangat mengkhawatirkan.

Melansir dari CNBC Indonesia, Profesor terkemuka dalam bidang kehutanan di OSU, William Ripple, Rabu, 1 November 2023, menyatakan bahwa pola perubahan iklim saat ini sangat mengkhawatirkan, dan manusia belum melakukan cukup untuk mengatasi masalah ini. Subsidi besar yang diberikan kepada industri bahan bakar fosil juga menjadi sorotan, dengan peningkatan menjadi lebih dari satu triliun dolar hanya dalam waktu singkat.

Para ilmuwan menggarisbawahi pentingnya beralih dari bahan bakar fosil dan mengurangi konsumsi berlebihan, terutama oleh orang-orang kaya. Mereka berpendapat bahwa perubahan tindakan ini sangat penting untuk mencegah bencana lebih lanjut sebelum akhir abad ini pada tahun 2100. Dengan peringatan serius ini, dunia dihadapkan pada tantangan besar untuk menghadapi krisis iklim global yang semakin mendesak.[]

 

CNBC Indonesia

Komentar