Filantropis Terkenal Charles Feeney Meninggal Dunia, Warisan Kebaikan yang Menyentuh Dunia

DUNIA – Charles Feeney, salah satu pendiri toko ritel internasional Duty Free Shoppers, telah meninggal dunia di usia 92 tahun di San Francisco. Namanya mungkin tidak begitu terkenal di kalangan umum, tetapi warisan kebaikan yang dia tinggalkan telah menyentuh ribuan nyawa di seluruh dunia, dikutip Sabtu, 14 Oktober 2023.

Charles Feeney adalah seorang yang berbeda. Meskipun ia menghasilkan miliaran dolar melalui bisnisnya yang menjual minuman keras, parfum, perhiasan, dan barang-barang lain di pusat-pusat wisata, ia hidup dengan sederhana. Feeney menganggap sebagian besar kesuksesannya sebagai “keberuntungan yang bodoh,” dan dia tidak pernah memerlukan kekayaan yang melimpah untuk memenuhi selera hidupnya yang sederhana.

Mungkin yang paling mengesankan adalah komitmen Feeney untuk amal. Ia mendirikan yayasan amal Atlantic Philanthropies pada tahun 1982. Yayasan ini mengalirkan sekitar $8 miliar untuk mendukung proyek-proyek positif di bidang kesehatan, pendidikan, rekonsiliasi, dan hak asasi manusia di seluruh dunia.

Keunikannya tak berhenti di sini. Feeney adalah “James Bond of Philanthropy,” seperti julukannya sebelum identitasnya terungkap pada tahun 1997. Selama 15 tahun pertama, yayasan ini beroperasi secara senyap. Hanya sedikit yang mengetahui bahwa ada organisasi amal misterius yang mendanai aksi kemanusiaan di Vietnam dan beberapa negara Afrika, dan ini adalah milik Chuck Feeney.

Ketika identitasnya akhirnya terungkap, dunia tercengang. Feeney telah menyumbangkan hampir $9 miliar di seluruh dunia melalui yayasan pribadinya, Filantropi Atlantik. Ia juga memberikan $570 juta ke Irlandia Utara selama empat dekade.

Namun, yang paling menginspirasi adalah kampanye “Giving While Living” yang dicanangkan oleh Feeney. Kampanye ini mendorong orang kaya untuk berdonasi ketika masih hidup, karena perubahan yang dapat mereka lihat dan buat untuk dunia memberikan kepuasan luar biasa.

Forbes mencatat bahwa Feeney telah menyumbangkan $3,7 miliar di bidang pendidikan, $870 juta untuk hak asasi manusia dan perubahan sosial, $350 juta untuk mengubah Pulau Roosevelt di New York menjadi pusat teknologi, dan $270 juta untuk meningkatkan kesehatan publik di Vietnam. Jika kita menghitung dari awal masa amalnya, Feeney telah menghabiskan lebih dari $10 miliar, yang jauh lebih besar daripada asetnya saat ini.

Warisan Feeney telah mempengaruhi banyak orang kaya di seluruh dunia untuk mengikuti jejaknya. Berkat efek Chuck, ada lebih dari 200 orang kaya yang mulai aktif dalam kegiatan amal, termasuk nama-nama besar seperti Warren Buffett, Bill Gates, Mark Zuckerberg, dan Jeff Bezos.

Charles Feeney mungkin telah tiada, tetapi warisan kebaikannya akan terus menyinari dunia, mengilhami banyak orang untuk beramal dan memberikan dampak positif yang abadi.**

 

cnbc indonesia

Komentar