Indonesia membeli 12 unit Mirage 2000-5, pesawat tempur bekas Angkatan Udara Qatar. Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menyebut pembelian ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pesawat tempur Indonesia.
“Ya jadi sebagaimana diketahui, kita harus bangun kekuatan pertahanan kita, deterrent kita, kekuatan penangkal,” kata Prabowo, dikutip dari laman Antara, Jumat (16/6/2023).
“Sudah kita pesan, Rafale, 42 (unit) dari Prancis, tapi kita tanda tangan baru berapa minggu yang lalu, berapa bulan (yang lalu). Datangnya nanti yang pertama itu tiga tahun lagi, paling cepat. Nanti skuadron itu akan operasional mungkin lima sampai enam tahun lagi,” katanya.
“Kita perlu yang disebut interim deterrent untuk waktu tiga sampai lima tahun ini, segera kita butuh kemampuan, ya. Nah, dengan begitu, kita lihat yang potensial adalah Mirage 2000-5,” jelas Prabowo.
Menhan menyampaikan pengadaan Mirage 2000-5 juga tidak mudah sebab banyak negara yang mengincar pesawat tersebut. “Dan ini sulit, banyak negara yang mau ambil, alhamdulillah dengan hubungan kita yang baik dengan Qatar, mereka kasih kepada kita,” ucap Prabowo.
“Jadi, masih bisa kita pakai mungkin minimal 15 tahun, 20 tahun lagi, dan teknologinya sudah sangat canggih dan nanti mengarah kepada Rafale. Jadi, inilah pilot-pilot kita nanti akan kita latih di Mirage. Begitu Rafale datang, dia akan transisi ke Rafale,” kata Prabowo.
“Dan kita lagi nego juga dengan Emirates. Mereka punya juga Mirage 2000-9. Ini lagi kita nego juga mudah-mudahan kita juga bisa mengakuisisi. Ini untuk menjaga sekarang sampai lima tahun. Sampai pesawat-pesawat kita yang baru full ada di kita,” jelasnya.
Prabowo juga mengatakan insitusinya memiliki program dengan Korea Selatan, yakni terkait pesawat tempur generasi 4.5 KFX. Di sisi lain, Kementerian Pertahanan pun sedang bernegosiasi dengan Amerika Serikat soal pembelian pesawat tempur F-15 Super Eagle.
“Kita juga tentunya ada program sama Korea, KFX. Kita juga sedang nego dengan Amerika, F15,” ucapnya.
Tidak hanya itu, Kementerian Pertahanan juga sedang mengupayakan penjajakan kerja sama PT Dirgantara Indonesia dengan Turki. “Dan kita juga sedang nego dan menjajaki kerja sama PT DI dengan Turki, mengembangkan juga pesawat generasi kelima,” ungkap Prabowo.
sumber : Popularitas.com
Komentar