Berikut Beberapa Faktor Pemicu Rawan Pangan, Ini yang Perlu Dilakukan

Kerawanan pangan di suatu daerah tidak serta-merta terjadi begitu saja tanpa ada faktor maupun penyebabnya. Karena pada dasarnya  keadaan rawan pangan dan gizi merupakan bagian akhir dari suatu rentetan peristiwa yang terjadi melalui proses perubahan situasi.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kerawanan pangan, yaitu faktor ketersediaan, dimana produksi pangan atau pun stok pangan yang dihasilkan terhadap suatu pangan tersebut sangat kecil maupun sangat sedikit, sehingga dengan permintaan yang tinggi, pangan yang dimiliki hanya sedikit, membuat situasi seperti ini disebut kerawanan pangan.

Faktor lain yang menjadi pemicu kerawanan pangan yakni, aspek sosial dan ekonomi, dimana faktor ekonomi dan kemiskinan sangat berpengaruh, dimana saat masyarakat yang kekurangan tidak dapat memproduksi maupun membeli pangan tersebut ketersediaan pangan yang untuk di konsumsinya tidak ada.

foto ist

“Faktor Akses Pangan  yaitu kemiskinan, pengeluaran terhadap pangan, dan akses terhadap listrik,” jelas Sub koordinator kerawanan pangan Dinas Pangan Aceh, Mega, Selasa  (22/11).

Kemudian, faktor selanjutnya yaitu pemanfaatan pangan berupa pendidikan, pada faktor ini untuk meningkatkan ketahanan pangan agar terhindar dari rawan pangan, pengetahuan dan pendidikan masyarakat sangat dibutuhkan baik dalam memanfaatkan maupun mampu mengolah pangan yang disediakan.

Dalam mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan  beberapa kajian dan  memberikan edukasi kepada masyarakat dalam memproduksi pangan agar kegiatan pengentasan rawan pangan dapat berjalan dengan baik.

Kemudian, kata Mega, salah satu faktor lain yang berpengaruh terhadap kerawanan pangan yakni faktor iklim dan lingkungan.

Iklim yang baik akan menciptakan dan menumbuhkan wilayah yang bisa dijadikan tempat produksi, salah satunya untuk wilayah yang dingin sangat cocok dijadikan tempat dalam melakukan usaha pangan berupaya pertanian.

Begitu juga untuk faktor lingkungan, jika wilayah pada suatu daerah cenderung dekat dengan pesisir kebanyakan pangan yang di hasilkan berupa hasil laut, dari segi iklim dan lingkungan saja sudah terlihat bagaimana hal tersebut mempengaruhi ketersediaan pangan di masing-masing wilayah.

Untuk penanganan kerawanan pangan dibutuhkan   intervensi berupa tindakan yang dilakukan oleh pemerintah bersama-sama masyarakat dalam menanggulangi kejadian rawan pangan transien maupun kronis, untuk mengatasi masyarakat yang mengalami rawan pangan sesuai dengan kebutuhannya secara tepat dan cepat.

Rawan pangan yang bersifat kronis memerlukan intervensi jangka menengah dan panjang, sedangkan untuk rawan pangan transien diperlukan intervensi jangka pendek tanggap darurat yang bersifat segera. Untuk mengoptimalkan dan mensinergikan peran pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan kerawanan pangan.

Komentar