Produksi Sampah Aceh Capai 597 Ribu Ton pada 2022, Masyarakat Diminta Kurangi Produksi Sampah Plastik

Banda Aceh – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh bersama kelompok orang muda menyoroti produksi sampah plastik masih mendominasi dari beberapa jenis sampah lainnya di Provinsi Aceh.

Hal ini disampaikan dalam pagelaran aksi yang bertema “Kita Jaga Alam, Alam jaga Kita” dalam memperingati Hari Bumi Sedunia di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh.

“Kondisi persampahan di Aceh saat ini sedang tidak baik-baik saja. Disaat masalah sampah dari hilir belum terkendali, jumlah sampah plastik justru mengalami peningkatan,” ungkap Aris Munandar, Kepala Sskolah Lingkungan Aceh, Kamis (25/4/2024).

Menurut data yang ada, kata Aris, total timbunan sampah di Aceh meningkat sejak tahun 2019 hingga 2022. Sampah yang paling banyak terkumpul pada tahun 2022 lalu, yakni sebanyak 597 ribu ton.

“Meskipun tahun 2023 lalu jumlah sampah di Aceh menurun menjadi 341 ribu ton. Tapi jika dibandingkan dengan tahun 2021, ada peningkatan timbunan sampah sebanyak 73,10 persen,” tambah Aris.

Yang mana untuk produksi sampah plastik pada tahun 2021 lalu mencapai 18 %, kemudian pada tahun 2022 ada peningkatan produksi sampah plastik menjadi 21%.

Dalam hal ini Aris mengingatkan, Hari Bumi dapat dijadikan pengingat mengenai kebijakan, tindakan dan keputusan pribadi yang dapat mempengaruhi bumi.

“Momentum peringatan Hari Bumi 2024, perlu kita merenungkan pentingnya menjaga planet dan menjaga lingkungan yang berkelanjutan,” pungkas Aris.

Selain berupaya untuk mengurangi sampah plastik, masyarakat juga harus mendukung upaya-upaya pelestarian alam yang bertujuan menjaga bumi dari berbagai macam kerusakan.

“Kita berharap adanya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan perlindungan lingkungan. Dengan tindakan nyata untuk mengurangi jejak karbon, melindungi keanekaragaman hayati, dan menjaga sumber daya alam,” tutup Aris.

Komentar