Nasib Keluarga Miskin di Simeulue, Tak Punya Rumah Hingga Alami Depresi

Sinabang – Salah satu keluarga miskin di Kabupaten Simeulue dengan keterbatasan secara ekonomi serta tidak memiliki tempat tingal luput perhatian dari pemerintah daerah setempat.

Seperti yang dialami oleh keluarga Fakhiriani bersama satu orang putranya yang berdomisili di desa Sigulai, Kecamatan Simeulue Barat, Kabupaten Simeulue.

Keluarga ini di perkirakan sejak tahun 2014 silam mereka menumpang tinggal disalah satu rumah warga karena tidak memiliki tempat tingal.

Fakhriani bersama satu orang putranya terpaksa rela merasakan pedihnya kehidupan yang serba kekurangan terlebih Fakhriani di sebut sebut mengami penyakit depresi.

Jainul, warga yang membawa keluarga miskin ini, menceritakan, Fakhriani merupakan warga simeulue timur yang terlunta-lunta dikota sinabang sekitar tahun 2014 silam.

Karena prihatin Melihat keadaan Fakhriani bersama seorang putranya yang tinggal di pelabuhan lama kota sinabang, dia berniat membawa mereka kerumahnya di desa sigulai.

“Mereka menetap di rumah kami sejak tahun 2014,karena mereka tidak memiliki tempat tinggal” ucap Jainul kepada kontrasaceh.net Rabu 7/2/24.

Tak hanya itu, Jainul juga menceritakan, selain keadaan keluarga fakhriani yang serba sulit ternyata dia juga mengidap penyakit depresi.

Dalam upayanya mengobati penyakit yang dialami oleh fakhriani jainul mengaku telah berulang kali melakukan perawatan mulai dari RSUD Simeulue hingga ke Rumah sakit di Banda Aceh.

“Kami sudah berulang kali berusaha untuk mengobati penyakit yang dialami fakhriani, namun hingga saat ini belum sembuh” Kata Jainul.

Sementara Dalam upayanya membantu keluarga Fakhiani, Jainul telah menyumbangkan sebidang tanah sebagai tempat untuk membangun rumah mereka.

Jainul berharap untuk keberlanjutan kehidupan yang lebih baik kepada keluarga Fakhriani diharapkan perhatian serta solusi dari pemerintah daerah setempat terutama terkait tempat tinggal mereka.

“Sebagai langkah awal Saya sudah memberikan sebidang tanah untuk membantu kelurga Fakhriani namun bantuan lebih lanjut dari pemerintah sangat diperlukan,” harap Jainul.

Komentar