Presiden Jokowi Berduka, Letjen Doni Monardo Tutup Usia

JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyampaikan bela sungkawa dan rasa duka yang mendalam atas kepergian Letjen TNI (Purn) Doni Monardo, mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) periode 2019-2021, pada hari ini, Senin, 04 Desember 2023.

Letjen TNI (Purn) Doni Monardo, yang meninggal dunia pada Minggu, 3 Desember 2023, pukul 17.35 WIB di Rumah Sakit Siloam, Jakarta, dikenang sebagai sosok pejuang dan pemimpin yang telah berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas-tugasnya. Presiden Jokowi mengungkapkan perasaannya dalam keterangan resmi di Istana Merdeka, Jakarta.

“Saya ingin menyampaikan atas nama pribadi dan pemerintah, menyampaikan ucapan turut berdukacita, mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga besar Bapak Jenderal Doni Monardo. Semoga arwahnya diterima di sisi Allah Swt., diberikan tempat yang terbaik di sisinya, diampuni segala dosa-dosanya,” ujar Presiden Jokowi, mengenakan ekspresi wajah yang mencerminkan rasa kehilangan.

Almarhum Doni Monardo, yang berusia 60 tahun pada saat wafat, meninggalkan sejumlah jejak karier yang membanggakan. Karier militernya mencakup berbagai posisi penting, termasuk Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dari tahun 2012 hingga 2014, Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Pangdam XVI/Pattimura, dan Pangdam III/Siliwangi.

Dalam rentang waktu yang penuh pengabdian, Doni Monardo juga pernah menduduki posisi strategis sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 pada Maret 2020. Perannya dalam menghadapi pandemi tersebut membuktikan kematangan kepemimpinannya dan dedikasinya dalam mengemban tugas kemanusiaan.

Berbagai reaksi dan ungkapan belasungkawa dari berbagai kalangan masyarakat pun mengalir setelah berita duka tersebut menyebar. Banyak yang mengingat momen-momen penting dalam kariernya yang penuh tantangan, termasuk saat Doni Monardo memimpin Satgas COVID-19 dalam menghadapi situasi krisis kesehatan global.

Kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi bangsa Indonesia, dan banyak yang mengakui bahwa dedikasi serta pengabdian almarhum telah memberikan kontribusi positif bagi pembangunan dan penanggulangan berbagai tantangan di Indonesia.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi juga menyoroti keberanian Doni Monardo dalam mengemban tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin. “Bapak Doni Monardo adalah sosok yang memiliki keberanian dan dedikasi tinggi dalam menjalankan tugasnya. Peran beliau dalam menangani bencana dan krisis kesehatan telah memberikan dampak positif bagi kita semua,” ujar Jokowi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, almarhum Doni Monardo meninggalkan warisan yang tak terlupakan. Selain perannya dalam mengelola bencana dan pandemi, Doni Monardo juga dikenal sebagai sosok yang tegas dan penuh integritas selama menjabat di berbagai posisi kunci di militer.

Dalam jejak kariernya, Doni Monardo pernah bertugas sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dari tahun 2012 hingga 2014. Kepemimpinannya pada saat itu mencerminkan keteguhan dan dedikasi dalam melindungi kepala negara. Pengalamannya sebagai Komandan Jenderal Kopassus juga membuktikan kemampuannya dalam menghadapi situasi kompleks dan menuntut.

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, juga menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian almarhum Doni Monardo. “Beliau adalah sosok yang sangat berdedikasi dalam menjalankan tugas-tugasnya di militer. Kehilangan beliau adalah kehilangan besar bagi TNI dan bangsa Indonesia,” ungkap Marsekal Hadi Tjahjanto.

Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Doni Monardo diangkat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) pada periode 2019-2021. Pada posisi tersebut, almarhum terus menunjukkan komitmen tinggi dalam melindungi masyarakat dari ancaman bencana alam maupun krisis kesehatan.

Tak hanya dalam bidang militer dan penanganan bencana, Doni Monardo juga meninggalkan jejak positif dalam penanganan pandemi COVID-19. Pada Maret 2020, Presiden Jokowi menunjuknya sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap eskalasi pandemi yang semakin meluas.

Doni Monardo yang memiliki latar belakang militer berhasil membawa kepemimpinan tegas dan koordinasi yang efektif dalam menangani krisis kesehatan tersebut. Keterlibatannya dalam Satgas COVID-19 menjadi tonggak sejarah dalam upaya pencegahan penyebaran virus dan penanganan pasien COVID-19 di Indonesia.

Masyarakat Indonesia juga turut merasakan dampak kepergian Doni Monardo. Banyak yang mengungkapkan rasa duka dan penghargaan atas dedikasinya yang luar biasa. Sejumlah tokoh dan pemimpin masyarakat menggelar doa bersama untuk mendoakan almarhum dan memberikan dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan.

Pemerintah juga mengambil langkah-langkah untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum. Prosesi pemakaman dijadwalkan akan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, tokoh masyarakat, dan keluarga besar TNI. Adanya dukungan dan penghargaan dari berbagai lapisan masyarakat menjadi bukti bahwa Doni Monardo telah meninggalkan warisan positif yang akan dikenang selama bertahun-tahun.

Kehilangan ini juga membangkitkan kesadaran akan pentingnya peran pemimpin yang memiliki visi, dedikasi, dan keberanian dalam menghadapi berbagai tantangan. Semangat juang Doni Monardo menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkontribusi dalam pembangunan dan peningkatan kesejahteraan bangsa.

Dalam mengenang almarhum Doni Monardo, Presiden Joko Widodo menyampaikan harapannya agar segala kontribusi dan pengabdiannya menjadi motivasi bagi generasi penerus. “Bapak Doni Monardo adalah teladan bagi kita semua. Semangat dan dedikasinya dalam melayani bangsa patut menjadi inspirasi bagi kita semua, terutama generasi muda,” kata Jokowi.**

Editor: Syaiful

Komentar