Presiden Jokowi Resmikan R20 Summit

Indonesia Jadi Pemersatu Perdamaian Dunia

JAKARTA – Presiden Joko Widodo meresmikan Pembukaan R20 International Summit of Religious Authorities di Ballroom Hotel Park Hyatt, Jakarta. Dalam sambutannya, Presiden menyambut baik kehadiran para tokoh agama dan delegasi yang aktif berupaya memperkokoh perdamaian dunia serta menjembatani perbedaan bersama Indonesia.

“Sungguh tidak masuk di nalar dan nurani kita, di dunia super modern sekarang ini masih terjadi perang dan pembantaian secara terang-terangan yang merenggut warga sipil, perempuan, dan anak-anak,” ujar Presiden Joko Widodo dengan tegas.

Presiden menekankan bahwa Indonesia meyakini kemerdekaan adalah hak segala bangsa, sesuai dengan konstitusi Indonesia. Dia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap tragedi kemanusiaan di Palestina, menyatakan bahwa gencatan senjata harus segera dilakukan, bantuan kemanusiaan harus dipercepat, dan perundingan damai harus dimulai.

Indonesia, menurut Presiden, memiliki pengalaman panjang dalam merajut keberagaman dan mempersatukan kemajemukan. Dengan penduduk hampir mencapai 280 juta, terdiri dari 714 suku, lebih dari 1.300 bahasa lokal, serta beragam agama, Indonesia berhasil mengatasi perbedaan dan mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika.

“Penduduk Indonesia tersebar di 17 ribu pulau, bukan hal yang mudah untuk mempersatukannya, tapi kita bisa. Kita bersyukur bahwa Indonesia mampu mengikis ego kesukuan, keagamaan, dan kedaerahan, sehingga mampu mewujudkan unity in diversity,” tambah Presiden.

Jokowi Ajak Tokoh Agama Selamatkan Dunia dari Konflik Terbuka

Presiden Joko Widodo juga menegaskan bahwa hal ini tidak mungkin tercapai tanpa dukungan ajaran agama. Persatuan, katanya, juga membutuhkan dukungan para pemimpin agama yang mengajarkan cinta tanah air sebagai bagian dari iman, toleransi terhadap perbedaan sebagai bagian dari iman, dan menjaga persatuan sebagai bagian dari iman.

Indonesia meyakini peran agama, tokoh-tokoh agama, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan perdamaian, kerukunan, dan kebersamaan, baik di dalam negara, kawasan, maupun dunia. Presiden mengajak untuk menjadikan dialog lintas agama dan lintas bangsa sebagai jembatan untuk menghentikan segala bentuk pertikaian.

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini secara resmi saya buka Religion of 20 International Summit of Religious Authorities,” pungkasnya.

Dalam acara tersebut, hadir beberapa pejabat penting yang mendampingi Presiden, antara lain Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Direktur Liga Muslim Dunia untuk Indonesia dan ASEAN Abdurrahman Al-Khayyat, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Katib Aam PBNU K.H. Ahmad Said Asrori, serta Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Turut hadir juga Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, dan Kepala BPIP Yudian Wahyudi.

Presiden mengakhiri sambutannya dengan mengajak semua pihak untuk bersama-sama menciptakan dunia yang damai, rukun, dan sejahtera. Dialog lintas agama dan bangsa diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menjembatani perbedaan dan menghentikan konflik-konflik yang menghambat perdamaian dunia.**

Editor: Syaiful

Komentar