Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Tinjau Sekolah yang Terkena Dampak Kericuhan di Pulau Rempang

Batam – Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, melakukan kunjungan kerja yang sangat penting ke dua sekolah di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Tujuan kunjungannya adalah untuk memastikan bahwa proses belajar mengajar berjalan lancar setelah terjadinya kericuhan antara petugas BP Batam dan warga pada 7 September 2023 yang menyebabkan sebelas anak terkena dampak gas air mata.

Dalam kunjungannya, dikutip dari Tempo, Selasa, 19 September 2023, Bahlil menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan kesejahteraan anak-anak di dua sekolah yang terkena dampak kericuhan, yaitu SD Negeri 024 Galang dan SMP Negeri 22 Batam. Dia mengatakan, “Saya datang ke sekolah agar tidak ada persepsi di media sosial yang aneh-aneh. Setelah saya cek dua sekolah terdampak gas air mata, sekarang mereka sudah sekolah seperti biasa. Di sini, mereka tertawa bersama saya.”

Kericuhan terjadi ketika petugas BP Batam mencoba melakukan pengukuran lahan yang akan digunakan untuk proyek Rempang Eco City. Warga setempat menentang rencana tersebut dan bentrok dengan polisi. Gas air mata yang digunakan saat bentrokan mengakibatkan anak-anak berlarian dan mengalami gejala seperti perih di mata, pusing, lemas, dan sesak nafas.

Bahlil juga merespons permintaan siswa di dua sekolah tersebut untuk tidak menggusur sekolah mereka dalam rencana pembangunan Rempang Eco City. Dia menyatakan bahwa permintaan tersebut akan dipertimbangkan dengan serius.

Selain itu, Menteri Investasi tersebut menegaskan bahwa makam leluhur masyarakat Melayu di Pulau Rempang tidak akan dibongkar. Sebaliknya, rencananya adalah memagari makam tersebut dan membuat gapura untuk memudahkan ziarah. Pemerintah juga telah mengajukan permohonan kepada Pemerintah Pusat untuk membangun sebuah museum di pulau tersebut untuk memperlihatkan identitas kehidupan masyarakat Melayu di Pulau Rempang, meskipun rencana ini masih dalam proses persetujuan.

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Nahar, menggarisbawahi pentingnya memberikan pendampingan kepada anak-anak yang mungkin mengalami trauma akibat kericuhan tersebut. Dia juga menekankan perlunya dukungan dari pihak sekolah dan orang tua dalam memulihkan kondisi anak-anak serta memperkuat pengawasan dan perlindungan mereka untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

 

tempo

Komentar