Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan Mendorong Pemilihan Presiden yang Paham Isu-isu Terkini demi Kemakmuran Indonesia di Masa Depan

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, dalam Seminar Nasional IKAXA 2023 yang diadakan di Jakarta hari ini, Kamis, 14 September 2023, mengeluarkan seruan yang kuat untuk memilih seorang Calon Presiden Republik Indonesia yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu terkini, terutama yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi pengembangan industri di Indonesia.

Menurut Menko Luhut, pemilihan seorang Presiden yang benar-benar paham tentang isu-isu ini adalah kunci untuk membuka peluang besar bagi kemakmuran Indonesia di masa depan. Salah satu contoh yang dia sampaikan adalah hilirisasi nikel di dalam negeri.

Setelah Indonesia mengeluarkan larangan ekspor bijih nikel ke luar negeri, nilai ekspor dari hasil hilirisasi nikel di dalam negeri melonjak hingga mencapai angka fantastis sebesar US$ 34 miliar. Menko Luhut bahkan memperkirakan bahwa angka ini bisa menggandakan dirinya. Dampak ekonomi dari langkah ini sangat signifikan, dan Menko Luhut merasa yakin bahwa “This country is gonna be very rich country,” asalkan pengelolaannya dilakukan dengan baik.

Pengembangan industri kendaraan listrik (Electric Vehicle, EV) juga menjadi salah satu fokus utama. Menko Luhut mengakui bahwa meskipun masih ada kekurangan dalam pengembangan EV di Indonesia, pemerintah terus melakukan perbaikan.

Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di ASEAN, dengan jumlah penduduk yang mencapai 282 juta pada tahun 2023. Hal ini menjadikan pengembangan kendaraan listrik menjadi suatu keharusan. Menko Luhut menegaskan bahwa pasar yang besar ini adalah peluang yang tak boleh disia-siakan.

Menko Luhut juga mencatat bahwa ekspor otomotif Indonesia telah mencapai lebih dari US$ 5 miliar, dengan dampak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4% dan menciptakan 1,5 juta lapangan kerja. Oleh karena itu, pengembangan kendaraan listrik di Indonesia tidak hanya berpotensi mengubah sektor otomotif, tetapi juga memberikan dampak signifikan pada perekonomian secara keseluruhan.

Saat ini, Indonesia masih berada di posisi yang lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara lain dalam hal penguasaan pasar kendaraan listrik. China memimpin dengan 29% pangsa pasar, diikuti oleh Eropa (21%), Amerika (6%), Thailand (4%), dan Indonesia (1%). Meskipun tantangan ada di depan, Menko Luhut meyakinkan bahwa dengan langkah-langkah yang tepat dan pemimpin yang memahami isu-isu terkini, Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik dan mendapatkan manfaat ekonomi yang signifikan.

 

CNBC Indonesia

Komentar