Kabupaten Aceh Tenggara Terendam Banjir Akibat Hujan Tinggi: 1.352 Jiwa Terdampak

Banda Aceh – Kabupaten Aceh Tenggara kembali terendam banjir akibat curah hujan tinggi yang berkepanjangan. Sebanyak 1.352 jiwa dari 338 kepala keluarga (KK) dilaporkan terdampak oleh banjir tersebut. Meskipun belum ada laporan korban jiwa atau pengungsi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh telah memberikan respons cepat dengan mengirimkan tim reaksi cepat ke lokasi kejadian.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh, Ilyas, menjelaskan bahwa banjir ini berawal pada Kamis (17/8) pukul 21.09 WIB, ketika intensitas curah hujan tinggi memicu jebolnya tanggul Sungai Kinga di Kecamatan Lawe Sumur. Akibatnya, air meluap ke badan jalan dan merendam rumah-rumah warga di beberapa gampong. Delapan gampong di Kecamatan Bambel, empat gampong di Kecamatan Lawe Sumur, dua gampong di Kecamatan Semedam, enam gampong di Kecamatan Bukit Tusam, dan satu gampong di Kecamatan Pulonas Baru terdampak oleh banjir ini.

BPBD Aceh Tenggara bekerja keras untuk melakukan pendataan, pemantauan, serta memberikan imbauan prakiraan cuaca kepada masyarakat yang terdampak. Selain itu, satu unit alat berat juga dikerahkan untuk membantu penanganan bencana, terutama dalam membersihkan akses jalan yang tergenang air dan merusak infrastruktur.

Meskipun saat ini air telah surut, BPBD terus memantau situasi dan memberikan dukungan kepada masyarakat yang terdampak. Kepala BPBD Aceh Ilyas menyatakan bahwa perubahan iklim dan intensitas curah hujan yang tinggi telah meningkatkan risiko bencana, dan kesiapan dan respons cepat sangat penting dalam mengatasi dampaknya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengimbau warga Aceh untuk tetap waspada terhadap potensi banjir, tanah longsor, dan angin kencang akibat kondisi cuaca yang ekstrem. BPBD Aceh berkomitmen untuk melindungi warganya dengan menghadapi tantangan ini, dan mereka mendorong masyarakat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat memicu bencana.

 

 ANTARA

Komentar