Usaha Bubuk Kopi Gayo yang Diminati sampai Luar Provinsi

Seputar Aceh – Momen menikmati kopi saat ini rasanya sudah tidak asing di berbagai sudut, baik di kota besar ataupun kota-kota kecil. Tak heran kini kopi Aceh semakin menjadi primadona. Salah satu kopi Arabica yang sangat terkenal dari Indonesia adalah Kopi Arabica Gayo.

Namun dari berbagai nikmat rasa kopi tersebut, ternyata ada sejumlah warga yang meracik kopi tersebut hingga menjadi bubuk kopi, salah satunya Emmy Nuriana, yang menjalankan usaha bubuk kopi di kediamannya. Bertempat tinggal di Desa Kute Lintang, Kecamatan Blangkejeren, Gayo Lues perlahan-lahan Emmy menggeluti dan memproduksi kopi bubuk.

Produk usaha bubuk kopi Emmy Nuriana.

Biasanya, Emmy membeli biji kopi pada petani di wilayah Pantan Cuaca dan Terangun. Biji kopi tersebut dibersihkan lalu giling dan dikemas pada bungkusan perkiloan.

“Saya produksi bubuknya saja, produk dari Gayo lues, saya belum punya mesin roasting dan belum punya mesin giling untuk haluskan jadi saya bawa ke penggilingan, setelah itu dikemas,” jelasnya Emmy yang merupakan owner Bubuk Kopi Gayo, Kamis (31/3).

Untuk harga bubuk kopi ini, kata Emmy tergantung dari kualitas kopi tersebut. Seperti untuk kopi Arabika dari Pantan Cuaca perkilo dijual Rp 240 ribu, sementara untuk kopi Arabika dari Terangun hanya Rp 140-150 ribu perkilonya.

Untuk sekali produksi, Emmy mengatakan dirinya tidak bisa memperkirakan, sebab bubuk kopi yang dijual tergantung pemesanan dari konsumen. Jika permintaan kosong, Emmy juga tidak memproduksi bubuk kopi tersebut.

“Produksinya tergantung permintaan, Karena kopi ini cepat kali dikemas nanti ga enak lagi dan tidak segar, jadi sesuai permintaan aja,” ucapnya.

Bubuk kopi Gayo ini, sudah laku terjual ke wilayah seputaran Gayo Lues, kemudian ke Bekasi dan Kalimantan. Untuk melakukan pemesanan bisa kunjungi rumah produksi dan memesan lewat Facebook dan Instagram Emmyena. (ADV)

Komentar