Black Soybean Coffee, Kopi Kedelai Hitam Minuman Penganti Kopi dari Aceh Selatan

Seputar Aceh – Kedelai hitam (Phaseolus vulgaris) tentu sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Pasalnya, kedelai ini merupakan salah satu bahan baku untuk membuat kecap yang sangat sering digunakan untuk menambah cita rasa aneka makanan. Tapi siapa sangka kedelai hitam bisa di olah menjadi minuman yang sangat nikmat dan segar. Jarang orang yang berpikir kedelai hitam bisa dijadikan kopi. Yah memang terdengar sedikit aneh, tapi cita rasa dan kandungan didalamnya membuatnya lebih aman untuk dikonsumsi.

Berawal dari kecintaannya mengkonsumsi kopi hitam, salah seorang wanita asal Kecamatan Sawang, Aceh Selatan, Sari Mawaddah, ini selalu kebingungan dan perutnya selalu kesakitan usai meminum kopi karena memiliki riwayat penyakit lambung yang ia derita. Setelah mencari solusi kesana-kemari, untuk tetap bisa mengkonsumsi kopi, akhirnya muncullah ide cemerlang dari pikirannya dengan mencoba mengolah kedelai hitam. Black soybean coffee merupakan produk minuman yang mengkombinasikan kopi dengan kacang kedelai hitam. Sekilas kita akan berpikir bahwa ini adalah kopi.

Black Soybean Coffee Sari Mawaddah

Black soybean coffee merupakan produk minuman murni kedelai hitam, yang dihasilkan dari seorang pendamping UMKM Dinas Koperasi Aceh.

“Pertama kali karena saya suka kopi, tapi saya tidak bisa minum kopi, saya coba cari-cari gimana caranya, jadi ketemu la kedelai hitam yakni Black soybean coffee. jadi saya coba olah ternyata bisa,” kata Sari, Kamis (16/3)

Tepat pada tahun 2020, akhirnya Sari membuka usaha kopi yang diberikan nama tempat produksi Jasa Bunga Sari. Black soybean coffe atau kopi kedelai hitam ini, diolah dengan cara mencampur kopi dan kedelai hitam lalu diproduksi sebanyak 50 pcs perbulannya atau setara dengan 30 sampai 40 kg.
“sekilas jika dilihat dekat minuman ini mirip dengan kopi. minuman black soybean coffee ini bukan berbahan baku kopi,” ujarnya.

Sari menjelaskan hal tersulit yang dihadapi adalah ketika dirinya meroasting kedelai hitam. Karena menurutnya, ketika meroasting kedelai sangatla berbeda dengan meroasting kopi sehingga dirinya hingga saat ini masih belajar bagaimana meroasting kedelai dengan baik.

Meskipun sulit dalam meroasting kedelai hitam, namun dirinya tetap bersyukur ketika bahan utama keledai hitam sangat mudah didapati. Sari tidak perlu harus melakukan pembelian bahan baku dari luar karena orang tua Sari adalah petani keledai hitam.

Selain itu, kata Sari, masyarakat setempat juga memiliki pekerjaan yang sama seperti orangtuanya sehingga, bahan baku kedelai hitam sangat mudah ditemukan. Dirinya hanya perlu mengeluarkan uang Rp.45.000 ribu perkilo kedelai hitam. Kata Sari, saat ini produk black soybean coffe miliknya sudah banyak laku terjual. Terutama di wilayah Aceh Selatan, dan wilayah luar Aceh.

Saat ini untuk penjualan sudah banyak dilakukan di market place yang beredar. Berbagai permintaan dilayaninya baik via online maupun pesan langsung di toko. Mayoritas pembeli masih di kalangan masyarakat Aceh khususnya Aceh Selatan..
Sari mengatakan, untuk mendapatkan bahan baku kedelai hitam, tidaklah sulit. Karena selain orang tuanya menanamnya, petani di sekitar juga menanam kacang kedelai hitam itu. Kadang-Kadang Ia berkerja sama dengan petani menghidupkan lahan kosong untuk ditanami kedelai hitam. Hal ini guna mendongkrak perekonomian masyarakat dan menghidupkan lahan kosong.

Untuk harganya untuk ukuran 50 gram dijual dengan harga Rp. 5.000 perbungkusnya sedangkan ukuran besar 150 gram dijual dengan harga Rp. 15.000 ribu perbungkusnya. Tidak hanya memproduksi black soybean coffe, alumni Jurusan Psikologi, Universitas Syiah Kuala (USK) ini juga memproduksi berbagai cemilan seperti bakso dan pempek dari ikan. Dimana produk cemilan tersebut sudah mulai digeluti dari tahun 2018 silam. Untuk membeli makanan dan minuman dari rumah produksi Jasa Bunga Sari dapat di order melalui Instagram @Blacksoybeancoffe atau bisa menghubungi No Hp 0853 6009 1683. (ADV)

Komentar