BANDA ACEH – Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) dan WH Banda Aceh mengaku telah bolak-balik melakukan penertiban terhadap sekelompok orang yang tinggal di Taman Krueng Aceh.
Parahnya, setelah diterbitkan, tidak lama kemudian kembali lagi.
“Tiap hari kami usir dan tertibkan, namun lagi-lagi begitu petugas tidak ada, mereka datang lagi kesitu,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kasatpol PP-WH Kota Banda Aceh, Muhammad Rizal kepada AJNN, Selasa, 4 Maret 2023.
Rizal menyebutkan, sekelompok orang tersebut bukanlah warga Banda Aceh, melainkan pendatang. Namun mereka enggan menyebutkan asalnya.
Saat ditanya petugas, kata Rizal, mereka mengaku hanya ingin beristirahat sebentar di pondok Taman Krueng Aceh tersebut.
“Tidak kita dalami alasan kenapa menginap disitu, cuma ya kita usir saja, kita tertibkan tapi nanti datang lagi,” kata Rizal.
Rizal membenarkan bahwa sekelompok orang tersebut sudah berada dan menginap di taman sejak tiga minggu lalu.
Rizal mengaku bingung juga untuk menindak mereka, karena terganjal aturan.
“Kami hanya bisa mengusir, karena tidak ada hukum yang mengatur bisa ditangkap, beda sama khalwat atau mesum bisa kita tindak lanjuti dengan ditangkap,” ucapnya.
Rizal menambahkan, untuk pembinaan biasanya ranah Dinas Sosial.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah pengunjung Taman Krueng Aceh mengaku resah dengan adanya sekelompok orang menjadikan Taman itu sebagai tempat tinggal.
Seperti disampaikan Boy, sekelompok orang tersebut sudah ada sejak lama. Boy mengaku kerap melihat sekelompok orang tersebut jika ia berkunjung ke taman itu.
Kata Boy, bahkan sekelompok orang tersebut menguasai gazebo taman sebagai tempat tidur-tiduran.
Kehadiran mereka dinilai telah mengganggu pemandangan taman yang indah.
“Sangat meresahkan, terganggu,” kata Boy kepada AJNN, Senin, 3 April 2023.
Kemungkinan besar, kata Boy, orang-orang tersebut sudah menjadikan Taman Krueng Aceh sebagai tempat tinggal.
Padahal, kata Boy, sangat tidak pantas taman dijadikan tempat tinggal, mengingat taman seharusnya dijadikan tempat bermain dan bersantai.
Komentar